Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krisis Cip Semikonduktor Mulai Melanda Pabrik Otomotif Asean

Produsen global seperti General Motors, Volkswagen, Toyota, Ford, Stellantis, dan lainnya telah lebih dulu membatasi produksinya di sejumlah negara.
Kawasan Pabrik Volvo Cars di Skovde, Swedia. /Volvo Cars
Kawasan Pabrik Volvo Cars di Skovde, Swedia. /Volvo Cars

Bisnis.com, JAKARTA — Mitsubishi Motors Corp mengumumkan akan memangkas produksi kendaraan di tiga pabrik di Jepang dan Thailand pada bulan April karena kekurangan pasokan chip atau cip semikonduktor.

Produsen asal Jepang ini menyampaikan bahwa krisis cip semikonduktor akan berdampak pada produksi 7.500 unit kendaraan.

Juru bicara perusahaan seperti dikutip dari Reuters mengatakan bahwa Mitsubishi juga sedang memeriksa apakah krisis cip semikonduktor akan memberikan efek lebih luas terhadap produksi pada Mei, mengutip Tempo, Selasa (13/4/2021).

Kelangkaan cip semikonduktor secara global telah mengganggu produksi kendaraan bermotor sejak beberapa bulan terakhir.

Produsen global seperti General Motors, Volkswagen, Toyota, Ford, Stellantis, dan lainnya telah lebih dulu membatasi produksinya di sejumlah negara.

Di Indonesia, sejumlah pabrik seperti Toyota, Daihatsu, Suzuki, dan Honda mengklaim belum terkendala dengan krisis chip semikonduktor.

Adapun, Hal tersebut mengikuti sejumlah pabrikan otomotif di Amerika Serikat, China, dan Eropa yang sebelumnya telah melakukan hal serupa. 

Produsen otomotif seperti Volvo di China dan juga Amerika Serikat, dengan terpaksa harus menghentikan produksi mereka di pertengahan Maret. Perusahaan asal Swedia mengatakan pada bulan lalu, sejauh ini tidak kehilangan volume produksi karena kekurangan chip, tetapi dia memperkirakan bahwa "risiko besar" itu bisa terjadi sepanjang kuartal pertama.

Belum lama ini, Hyundai juga menyatakan bahwa krisis cip semikonduktor akan menggangu produksi periode April 2021. 

Kekurangan cip, yang telah melanda produsen mobil secara global, berasal dari berbagai faktor, satu di antaranya adalah menurunnya utilitas pabrik di tengah pandemi Covid-19. 

Seiring dengan itu, permintaan cip melonjak dari industri elektronik karena orang-orang bekerja dari rumah dan bermain video game. Produsen mobil pun harus bersaing untuk mendapatkan cip.

Toyota Motor Corporation sebelumnya sempat menghentikan aktivitas pabriknya di Guangzhou, China, pada 11 Januari karena kekurangan pasokan cip. Fasilitas yang dioperasikan bersama Guangzhou Automobile Group Co itu sedikitnya memproduksi lebih dari 300.000 kendaraan setiap tahun.

Honda juga sempat mengumumkan penghentian produksi di Pabrik Swindon, Inggris, pada 5–6 Januari 2021. Penghentian akibat krisis komponen cip itu pun berlanjut pada 18 Januari dan pabrik rencananya kembali beroperasi pada 22 Januari.

Tak ketinggalan, Nissan juga terpaksa mengurangi produksi Nissan Note di salah satu pabriknya di Jepang karena kekurangan pasokan cip. Produksi Note akan dipangkas menjadi 5.000 unit dari rencana semula 15.000 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper