Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bikin Pabrik di India, Tesla Kabarnya Gandeng Tata Motors

Media lokal India pada Jumat, 12 Maret 2021, mewartakan bahwa Tesla dan Tata masih dalam diskusi tahap awal, sehingga belum ada rincian yang bisa diumumkan.
Fasilitas produksi Tesla Inc di Amerika Serikat. - REUTERS
Fasilitas produksi Tesla Inc di Amerika Serikat. - REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA — Produsen mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla, dikabarkan sedang menjajaki kemungkinan kerja sama dengan unit bisnis Tata Motors, yakni Tata Power, guna mempersiapkan infrastruktur pengisian daya listrik di India.

Seperti diberitakan sebelumnya, Tesla hendak mendirikan pabrik mobil listrik di Karnataka, India Selatan, menurut dokumen pemerintah.

Media lokal India pada Jumat, 12 Maret 2021, mewartakan bahwa Tesla dan Tata masih dalam diskusi tahap awal, sehingga belum ada rincian yang bisa diumumkan.

Tesla tidak mau memberikan komentar, sedangkan Tata Motors justru membantah laporan terkait kerja sama antara dua perusahaan itu.

Pada Januari 2021, kantor pusat Tesla di AS mendaftarkan Tesla Motors India dan perusahaan Energy Private Ltd sebagai perusahaan teknologi yang akan berkantor di Karnataka.

"Perusahaan AS Tesla akan membuka unit manufaktur mobil listrik di Karnataka," kata pemerintah negara bagian itu dalam sebuah pernyataan singkat.

Pada Desember tahun lalu, Elon Musk mengonfirmasi melalui cuitan Twitter bahwa mobil Tesla akan diluncurkan di India pada tahun 2021, namun dia tidak merinci lokasi pabrik dan model yang akan di rilis di negara Bollywood itu.

Sementara itu Tesla dikabarkan telah setuju untuk bermitra dengan tambang nikel di Kaledonia Baru dalam upaya mengamankan lebih banyak sumber daya tersebut, yang merupakan kunci dalam produksi baterai lithium-ion di mobil listrik.

Kaledonia Baru adalah produsen nikel terbesar keempat di dunia. Material tersebut juga sebagian besar ditambang di Rusia, Kanada, dan Indonesia.

Tesla diperkirakan menjadi penasihat industri di tambang Goro di pulau Pasifik, yang dimiliki oleh raksasa pertambangan Brasil Vale dan merupakan wilayah luar negeri Prancis.

Pembuat mobil listrik itu akan membantu dengan produk dan standar keberlanjutan dan membeli nikel untuk produksi baterai, menurut sebuah perjanjian dengan pemerintah Kaledonia Baru.

Adapun di Indonesia Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan negosiasi dengan Tesla belum dimulai. Namun dia mengatakan pemerintah, baik dengan Tesla atau perusahaan lain Indonesia, akan mulai fokus pada pengembangan kendaraan baik motor atau mobil listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper