Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tesla Bangun Pabrik di India Hoaks? Begini Ceritanya

Pemerintah India memang tengah mencoba melobi Tesla untuk mendirikan pabrik mobil listrik di negara tersebut .
Tesla Model 3 tengah diproduksi di pabrik Shanghai, China, 7 Januari 2020. -Reuters
Tesla Model 3 tengah diproduksi di pabrik Shanghai, China, 7 Januari 2020. -Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Kabar Tesla hendak membangun pabrik mobil listrik di India menjadi simpang siur. Isu ini pun sempat bergulir di Indonesia karena dianggap membuat rencana investasi perusahaan Elon Musk di Tanah Air batal.

Beberapa waktu lalu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan ikut berkomentar mengenai hal tersebut. Dia memastikan bahwa pembicaraan investasi Tesla ke Indonesia masih berlangsung.

Dia juga mengatakan rencana investasi pabrik mobil listrik tersebut belum dapat dipastikan 100 persen. “Jadi tidak ada yang sebenarnya orang ribut soal mobil Tesla di India, itu kan baru kejadian tahun 2025 juga. Apa itu akan terus kejadian juga? Kita tidak tahu,” katanya pada diskusi acara televisi, Kamis (25/2/2021).

Mengutip dari berbagai sumber, pemerintah India memang tengah mencoba melobi Tesla untuk mendirikan pabrik mobil listrik di negara tersebut . Lobi ini pun diikuti dengan insentif yang diklaim membuat biaya produksi perusahaan akan lebih murah dibandingkan di China.
 
Menteri Transportasi Jalan dan Jalan Raya India, Nitin Gadkari, mengatakan upaya tersebut bertujuan agar Tesla mau memproduksi kendaraannya di India. Sebab, menurut laporan yang diterima pemerintah India, Tesla hanya berencana mengimpor kendaraan ke negara tersebut.
 
“Pemerintah akan memastikan biaya produksi Tesla paling rendah jika dibandingkan dengan dunia, bahkan China, ketika mereka mulai memproduksi mobil di India. Kami akan memastikannya,” ujar Gadkari dikutip dari Hindustan Times, Rabu (3/3/2021).
 
Sesuai laporan sebelumnya, Tesla berencana untuk membawa sedan Model 3 paling terjangkau di pasar India pada pertengahan 2021. Laporan itu juga menunjukkan bahwa Tesla berencana untuk mengimpor kendaraan dan menjualnya melalui strategi penjualan langsung.
 
“Daripada merakit [mobil] di India, mereka harus membuat seluruh produk di dalam negeri dengan menyewa vendor lokal. Kemudian kami bisa memberikan konsesi yang lebih tinggi,” kata Gadkari.
 
India memang berambisi meningkatkan manufaktur lokal kendaraan listrik, baterai, dan komponen mobil lainnya. Pada saat bersamaan, India juga menghadapi persaingan ketat dari negara lain, yang juga berupaya menghadirkan Tesla.
 
Sementara India sedang berupaya meningkatkan manufaktur lokal kendaraan listrik, baterai, dan komponen mobil lainnya, India menghadapi persaingan ketat dalam merayu pembuat EV global karena berbagai negara lain sedang berupaya untuk mengurangi emisi karbon.
 
Tak Cuma itu, Gadkari juga mengatakan bahwa India merupakan pasar yang besar dan diyakini mampu menjadi basis produksi Tesla. Terlebih, 80 persen komponen baterai lithium-ion telah diproduksi secara lokal di India. “Saya pikir ini adalah situasi win-win untuk Tesla,” ujarnya.
 
Gadkari menambahkan bahwa dia juga ingin terlibat dengan Tesla dalam hal membangun hyperloop berkecepatan sangat tinggi antara Delhi dan Mumbai. Menurutnya, masuknya Tesla dapat menjadi katalisator kendaraan listrik di India.

Namun saat ini India masih menghadapi tantangan untuk menjadi basis produksi ketiga Tesla. Masih mengutip Hidustan, Tesla tidak segera menanggapi email India yang meminta komentar mengenai rencana di negara tersebut.

Selain itu, pasar mobil listrik India juga  baru menyumbang 5.000 unit dari total 2,4 juta unit mobil yang dijual di negara itu sepanjang tahun lalu. Sebaliknya, China, satu basis produksi Tesla telah menjual 1,25 juta unit mobil energi baru terbarukan, termasuk listrik pada 2020. Jumlah ini berkontribusi 6,25 persen dari total penjualan mobil di China pada periode tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper