Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Mudik Bermobil Meningkat, Penjualan Mobil Diprediksi Melesat

Pergeseran ini terlihat ketika masyarakat cenderung menggunakan mobil pribadi selama libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
Display penjualan mobil baru di salah satu dealer Honda di Jakarta, Selasa (28/1/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Display penjualan mobil baru di salah satu dealer Honda di Jakarta, Selasa (28/1/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi Covid-19 telah mengubah perspektif masyarakat dalam memilih moda transportasi. Kini, publik cenderung menggunakan kendaraan pribadi agar terhindar dari virus Corona.

Pergeseran ini terlihat ketika masyarakat cenderung menggunakan mobil pribadi selama libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin menuturkan pergerakan kendaraan di 10 lintasan selama libur Natal dan Tahun baru mengalami penurunan hingga 30 persen, atau menjadi 453.000 unit kendaraan.

“Walau mengalami penurunan hingga 29 persen, kami lihat tren penggunaan mobil pribadi masih menjadi andalan pengguna jasa di tengah pandemi Covid-19, khususnya di lintasan tersibuk Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk,” ujarnya baru-baru ini.

Dia menambahkan rerata pergerakan masyarakat di Sumatra, Jawa, dan Bali, semakin mudah karena adanya tol Trans-Jawa dan Trans-Sumatra. Hal ini pun membuat pergerakan melalui jalur darat semakin cepat.

Di sisi lain, pergeseran tren mudik ini semakin menegaskan hasil riset Studi Mobilitas Continental 2020, yang menunjukkan bahwa ada kebutuhan global atas kendaraan pribadi. Selama pandemi, permintaan ini semakin meningkat.

Hasil riset menunjukkan di Prancis dan Jerman, sebanyak 80 persen responden telah mengubah kebiasaan mobilitas mereka selama pandemi. Sebesar 81 persen perubahan itu juga terlihat di Amerika Serikat.

Adapun, perubahan terbesar terjadi di Asia. Di Jepang, sebanyak 88 persen orang telah mengubah kebiasaan mobilitasnya, sementara 93 persen perubahan terjadi di China.

Kendati jumlah perjalanan menurun selama pandemi, tetapi laporan itu menyebutkan bahwa hampir dari setengah masyarakat China lebih sering berpergian dengan mobil. Ini mengejutkan karena lokasi survey lebih banyak di perkotaan.

Di Jerman, seperempat responden mengaku menggunakan mobil lebih sering daripada sebelum wabah pandemi. Bahkan di Prancis, 16 persen penduduknya telah menggunakan mobil lebih teratur.

Sementara itu, di Indonesia, hasil riset bertajuk Indonesian Autos, yang dilakukan HSBC Global Research, menyebutkan 90 persen responden memilih menggunakan kendaraan pribadi sebagai alat transportasi agar terhindar dari virus.

Research Specialist Mandiri Institute juga mengungkapkan tanda-tanda peningkatan penjualan mobil sudah mulai terlihat di penghujung tahun. Tren positif ini diprediksi meningkat hingga 38,7 persen atau setara dengan 843.000 unit pada 2021.

Presiden Direktur Dyandra Promosindo Hendra Noor Saleh mengatakan industri otomotif perlu melakukan transformasi digital agar dapat memenuhi permintaan pelanggan yang diprediksi melonjak pada 2021.

“Di tengah tekanan yang diakibatkan pandemi Covid-19, industri otomotif harus bergerak cepat dan bertransformasi secara digital,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Menurutnya, melalui penerapan teknologi akan muncul kekuatan baru bagi industri otomotif, terutama dalam hal meningkatkan kualitas pelayanan dan interaksi dengan konsumen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper