Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejutan Awal Tahun Tesla, Model Baru Dibanderol Rp700 Juta di China

Pada 2019, Tesla membangun pabrik raksasa di Shanghai. Pada Januari 2020, perusahaan cabang barunya itu telah berhasil memproduksi mobil model 3 untuk pasaran China.
Tesla Model 3. /Antara-Reuters
Tesla Model 3. /Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Produsen mobil listrik kelas atas asal Amerika Serikat Tesla membuat kejutan awal tahun untuk konsumennya di China dengan meluncurkan mobil model baru dengan harga pada kisaran Rp700 juta.

Dilansir Antara, Minggu (3/1/2021), Tesla bakal meluncurkan dua versi model Y buatan China pada Februari dengan kisaran harga 339.900 yuan atau sekitar Rp739,5 juta untuk versi performa dan 369.900 yuan (Rp804,7 juta) untuk versi long range.

Sebelumnya harga model Y versi performa dibanderol 535.000 yuan (Rp1,16 miliar) dan versi long range 488.000 yuan (RpRp1,06 miliar).

Peluncuran mobil listrik kelas premium tersebut langsung menghangatkan obrolan di media sosial terpopuler di China, WeChat. Beberapa warganet berkomentar bahwa Tesla merupakan industri otomotif terbaik, sedangkan warganet lainnya beranggapan bahwa Tesla telah menciptakan iklim persaingan mobil listrik yang sehat di China.

Beberapa media lainnya bahkan melaporkan jumlah pemesanan telah mencapai angka 100.000 dalam tempo 10 jam. Tetapi, orang dalam Tesla menganggap jumlah 100.000 sangat berlebihan.

Meskipun demikian, orang dalam tersebut berjanji akan segera mendistribusikan dua versi terbaru model Y itu ke sejumlah dealer Tesla di seluruh China daratan.

Pada 2019, Tesla membangun pabrik raksasa di Shanghai. Pada Januari 2020, perusahaan cabang barunya itu telah berhasil memproduksi mobil model 3 untuk pasaran China.

Di tengah perhatian dunia akan pesatnya pembangunan pusat teknologi terbarunya di China, Tesla menghadapi beberapa insiden yang mengancam keselamatan penggunaan mobil buatannya dalam beberapa tahun terakhir. Yang terbaru adalah video insiden kecelakaan model 3 saat pengemudi menggunakan mode autopilot.

Tesla pada Sabtu (2/1/2021) merilis hasil penyelidikannya berdasarkan analisis dan temuan di lokasi bahwa kecelakaan tersebut terjadi karena kemiringan jalan hingga menyebabkan apa yang disebut energi geopotensial. Manajemen Tesla sedang menanyai pemilik mobil yang selamat dalam kecelakaan itu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper