Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Honda Tutup Salah Satu Pabriknya di India

Honda juga telah mengurangi operasi di tempat lain, dengan rencana menutup fasilitas di Sayama, Jepang dan Swindon, Inggris.
Honda. - ANTARA
Honda. - ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA – Honda Motor Co. akan menutup salah satu pabriknya di India dan memangkas produksi kendaraan roda empat di negara itu sebesar 40 persen akibat pandemi virus corona.

Dikutip dari Bloomberg, Senin (21/12/2020), produsen mobil asal Jepang itu akan menutup pabriknya di Noida, sebelah timur Delhi.

Sebagai gantinya, Honda akan memindahkan semua produksinya dari Noida ke pabrik Tapakura, yang berada di barat daya dari ibu kota India.

Laporan dari media lokal juga mengungkapkan Honda menghentikan operasi di Noida setelah mengumumkan skema pensiun sukarela (VRS) kepada pekerjanya.

Pabrik Noida mempekerjakan sekitar 2.000 orang di departemen manufaktur. Tetapi, saat ini, perusahaan hanya memiliki 1.000 karyawan tetap. Sebagian dari mereka telah memilih untuk pensiun atau pindah ke pabrik Takapura.

Pabrik Noida dibuka pada 1997 dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 30.000 unit. Honda kemudian berinvestasi dan meningkatkan kapasitas produksi menjadi 100.000 unit. Pada November 2020, Honda memproduksi City, CR-V, dan sedan Civic.

Honda juga telah mengurangi operasi di tempat lain, dengan rencana menutup fasilitas di Sayama, Jepang dan Swindon, Inggris. Perusahaan juga berencana mengakhiri produksi kendaraan roda empatnya di Filipina dan Argentina.

Honda Cars India (HICL) adalah produsen mobil terbesar ketiga di India pada awal dekade. Kehadirannya bahkan telah melampaui jumlah penjualan merek lokal, seperti Mahindra. Perusahaan juga memiliki kinerja penjualan terbaik selama 2015.

Namun, akibat pandemi Covid-19, pangsa pasar Honda India saat ini mencapai tiga persen. Untuk meningkatkan volume penjualan, Honda terus mengandalkan model Amaze yang populer. Hasilnya, perusahaan menawarkan Amaze dalam pilihan mesin bensin dan diesel.

Sejauh ini, Honda Cars India belum membuat pernyataan resmi tentang perkembangan terakhir dari fasilitas pabrik di negara tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper