Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siasat Penyelenggara Pameran Agar Tetap Bergeliat

Penyelenggara pameran kian gencar memenerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona (Covid-19) pameran dilaksanakan.
Sejumah model berpose di samping kendaraan yang dipamerkan pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (29/3/2019)./ANTARA-Zabur Karuru
Sejumah model berpose di samping kendaraan yang dipamerkan pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (29/3/2019)./ANTARA-Zabur Karuru

Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat penyelenggaran sejumlah pameran sepanjang 2020 dibatalkan atau ditunda ke 2021. Akan tetapi, penyelenggara pameran tak berpangku tangan menghadapi situasi sulit ini.

Seakan  tidak ada yang dapat memastikan situasi ke depan seperti apa. Pandemi Covid-19 sampai sekarang belum juga terkendali, kemudian vaksin yang dinanti-nanti belum pas. Walaupun demikian, beberapa penyelenggara pameran tetap bersikukuh menghelat pameran mereka yang sempat tertunda.

Sejumlah strategi acara sudah mereka siapkan, termasuk memastikan protokol kesehatan. Satu di antara beberapa penyelenggara yang turut terdampak pandemi ini adalah Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). 

Mereka terpaksa menjadwal ulang penyelenggaraan pameran otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week pada 9-17 Januari 2021. Sedianya pameran itu dihelat pada 21-29 November 2020 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, akan tetapi urung terlaksana lantaran situasi pandemi.

Sebagai catatan, Gaikindo Jakarta Auto Week merupakan pameran dari Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2020. Seharusnya pameran tersebut digelar di ICE-BSD City Tangerang Selatan pada 22 Oktober-1 November 2020.

Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi menuturkan, pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta membuat waktu persiapan Gaikindo Jakarta Auto Week berkurang. Selain itu, pihaknya menilai kondisi masyarakat di wilayah ibukota dan sekitarnya masih belum kondusif akibat pandemi Covid-19.

Lebih lanjut, Yohannes mengungkapkan penyelenggaraan Gaikindo Jakarta Auto Week awal tahun depan merupakan tonggak awal bangkitnya industri otomotif dalam negeri yang terpuruk pada tahun ini. Pameran tersebut akan betul-betul dimaksimalkan untuk menggenjot penjualan, alih-alih hanya memperkenalkan produk baru saja.

Ketua Penyelenggara Pameran Gaikindo sekaligus Ketua II Gaikindo Rizwan Alamsjah menjelaskan Gaikindo Jakarta Auto Week akan diselenggarakan jika kondisi pandemi Covid-19 sudah terkendali.

Selama pameran berlangsung, Rizwan menetapkan protokol kesehatan akan dijalankan secara ketat. “Pameran akan menjalankan protokol pengamanan Covid-19, termasuk meminimalkan kontak langsung."

Sebagai upaya meminimalisasi kontak langsung, penjualan  tiket Gaikindo Jakarta Auto Week hanya dilakukan secara daring. Kemudian akan dilakukan pula pembatasan jumlah pengunjung pada satu waktu.

Adapun, terkait dengan penyelenggaraan pameran di tengah pandemi Covid-19, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) telah menyiapkan protokol kesehatan yang berbasis cleanliness, health, safety, and environmental sustainability (CHSE). Protokol tersebut wajib dilakukan dalam setiap kegiatan wisata pertemuan, insen f, konvensi, dan pameran (meeting, incentive, convention, and exhibition/MICE).

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Kemenparekraf/ Baparekraf Rizky Handayani mengatakan pelaku industri MICE di Tanah Air menyambut baik hadirnya protokol kesehatan berbasis CHSE. Untuk mendukung protokol tersebut, menurutnya, diperlukan satuan tugas khusus untuk melakukan pengawasan terhadap pihak-pihak terkait.

“Sektor ini melibatkan banyak pihak. Ada penyelenggaranya, kemudian peserta, hingga event organizer yang membantu penyelenggara kemudian vendor yang menyediakan logis kebutuhan."

KONSEP BARU

Di sisi lain, pandemi Covid-19 berhasil melahirkan berbagai inovasi, tak terkecuali yang berkaitan dengan penyelenggaraan pameran. Salah satu bentuk dari inovasi tersebut adalah pameran yang diselenggarakan secara daring dan luring di waktu yang sama alias hibrida.

Tak menutup kemungkinan jika di masa yang akan datang konsep tersebut menjadi hal yang lazim ditemukan dalam penyelenggaraan pameran. Tentunya, selain dapat dikunjungi secara langsung pameran tersebut dapat dinikmati dari manapun dengan menggunakan gawai atau perangkat komputer.

Salah satu pameran yang mencoba menggunakan konsep hibrida tersebut adalah Indonesia Diecast Expo (IDE) 2020 yang berlangsung pada 29 November—3 Desember 2020.

Menurut Public Relations IDE 2020 Wahyu Prabowo, konsep tersebut membuk kan bahwa ekosistem mainan berbahan logam cetakan di Indonesia mampu beradaptasi di berbagai situasi dan kondisi. “Bukti bahwa IDE adalah sebuah industri kreatif yang dinamis serta bisa beradaptasi dengan segala perubahan,” katanya.

IDE 2020 menghadirkan program andalannya, yakni Toys Crazy Sale (TCS) dengan menggandeng Tokopedia sebagai platform jual beli daring resmi. Selain itu, terdapat pula kompe si balap (IDE Live Race Competition) dan temu virtual dengan sejumlah influencer di dunia diecast, termasuk desainer Hot Wheels asal Amerika Serikat Phil Riehlman yang disiarkan secara langsung melalui platform Tokopedia Live.

AVP Business Tokopedia David Kartono mengatakan kolaborasi antara pihaknya dengan penyelenggara IDE 2020 itu telah memberikan kanal bagi pelaku usaha, khususnya usaha mikro, kecil pada bidang diecast di Tanah Air untuk menjaga ketersediaan lapangan pekerjaan di dalam negeri.

Tidak hanya itu, kolaborasi ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan para penggemar diecast dan mendorong pemulihan kembali perekonomian yang terdampak akibat pandemi Covid-19.

Menanggapi penyelenggaraan IDE 2020, Senior Brand Manager Hot Wheels Indonesia menyebut  tidak menutup kemungkinan konsep hibrida yang diusung oleh pihak penyelenggara IDE 2020 akan menjadi tolak ukur pameran serupa di belahan dunia lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rezha Hadyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper