Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perodua Turunkan Harga Mobil Hingga 6 Persen

Perodua akan mengurangi harga modelnya (on-the-road tidak termasuk asuransi) antara 3% dan 6% melalui rabat tunai hingga 14 Juni 2020 dan akan memasukkan harga baru sepanjang periode pengurangan pajak seperti yang baru-baru ini diumumkan oleh Perdana Menteri.
Model Perodua. Perodua telah menjual 52.920 kendaraan pada lima bulan pertama 2020, memberikannya pangsa pasar 41% dibandingkan dengan perkiraan total volume industri tahun ini sebanyak 129.401 unit. /Perodua
Model Perodua. Perodua telah menjual 52.920 kendaraan pada lima bulan pertama 2020, memberikannya pangsa pasar 41% dibandingkan dengan perkiraan total volume industri tahun ini sebanyak 129.401 unit. /Perodua

Bisnis.com, JAKARTA - Perodua akan mengurangi harga modelnya (on-the-road, tidak termasuk asuransi) antara 3% dan 6% melalui rabat tunai hingga 14 Juni 2020 dan akan memasukkan harga baru sepanjang periode pengurangan pajak seperti yang telah diumumkan Perdana Menteri.

"Meskipun pengurangan pajak hanya berlaku 15 Juni 2020, Perodua akan menawarkan potongan harga antara 3% dan 6% untuk pembelian kendaraan kami mulai hari ini," kata Presiden dan Kepala Eksekutif Perodua, Dato 'Zainal Abidin Ahmad, Jumat (10/7/2020).

Dia berharap semua orang mengambil kesempatan tersebut untuk memiliki Perodua tanpa khawatir akan ditinggalkan. "Silakan kunjungi outlet penjualan Perodua dan bicaralah dengan penasihat penjualan resmi kami untuk jumlah total rabat tunai dan daftar harga lengkap yang akan berlaku 15 Juni."

Dalam pidato Rencana Pemulihan Ekonomi pada 5 Juni, Perdana Menteri Malaysia YAB Tan Sri Muhyiddin Yassin mengumumkan berbagai langkah dan insentif untuk merangsang ekonomi di tengah-tengah krisis Covid-19 yang sedang berlangsung yang telah mencengkeram bangsa ini.

Di antara insentif untuk membantu industri otomotif adalah pembebasan pajak penjualan 100% untuk kendaraan CKD (sepenuhnya-knock-down) dan pembebasan 50% pajak untuk kendaraan CBU hingga akhir tahun.

"Perodua mendukung penuh langkah pemerintah untuk sepenuhnya membebaskan pajak penjualan untuk pembelian mobil CKD sampai akhir tahun untuk menopang perekonomian domestik," kata Dato' Zainal.

Rentang model Perodua saat ini terdiri dari Myvi, Axia, Bezza, Aruz dan Alza.

"Masyarakat Malaysia dapat dimengerti menghabiskan lebih hati-hati karena COVID-19 dan Gerakan Kontrol Orde, meskipun kendaraan pribadi masih sangat dibutuhkan dalam masa-masa sulit ini," kata Dato Zainal.

Pembebasan sepenuhnya membebaskan mobil CKD dari pajak penjualan adalah dorongan kepercayaan bagi industri otomotif, tidak hanya untuk pembeli mobil tetapi seluruh ekosistem pabrikan, pemasok dan dealer.

"Seiring dengan tingkat pembiayaan yang rendah pada saat yang sulit ini, kami optimis dengan hati-hati ini akan memacu penjualan mobil baru, "tambahnya.

Perodua telah menjual 52.920 kendaraan pada lima bulan pertama 2020, memberikannya pangsa pasar 41% dibandingkan dengan perkiraan total volume industri tahun ini sebanyak 129.401 unit.

Semua model Perodua saat ini memiliki lebih dari 90% konten lokal, dan tahun lalu, produsen mobil itu membeli komponen senilai RM5,4 miliar dari pemasok Malaysia.

"Sebagai produsen mobil terbesar di Malaysia berdasarkan volume, kami menegaskan kembali komitmen kami kepada pemerintah untuk berkontribusi di mana pun dan kapan pun kami bisa memastikan industri dapat melewati masa sulit ini," kata Dato Zainal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper