Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dealer Kembali Buka, Otomotif Inggris Diprediksi Belum Terakselerasi

Dalam jangka pendek masyarakat Inggris yang khawatir terpapar virus corona atau Covid-19 akan menghindari penggunaan transportasi umum.
Deretan mobil tampak di luar ruang pamer Volvo di London, Inggris, 4 Oktober 2013. - REUTERS
Deretan mobil tampak di luar ruang pamer Volvo di London, Inggris, 4 Oktober 2013. - REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah pakar otomotif menyatakan pembukaan kembali dealer mobil di Inggris dinilai dapat memberikan sedikit stimulus, tetapi hal itu tidak akan berlangsung lama dan tidak serta-merta mengakselerasi penjualan sepanjang tahun.

Stuart Masson, editor situs web Car Expert, mengatakan dalam jangka pendek komuter yang khawatir terpapar virus corona atau Covid-19 akan menghindari penggunaan transportasi umum. Penelitian dari What Car? Juga menunjukkan 1 dari 5 orang mencari mobil baru pada bulan ini.

“Tentu saja ada permintaan yang terpendam. Dealer telah ditutup selama 10 minggu, dan ratusan ribu mobil yang biasanya terjual sekarang masih bertahan,” tuturnya kepada The Guardian, dikutip pada Selasa (2/6/2020).

Dia menyatakan pada mulanya dealer akan semangat untuk menjual karena mereka tidak ingin memiliki stok dalam jumlah besar. Namun, apabila dealer tidak memiliki banyak mobil untuk dijual, tentu tidak akan ada insentif besar untuk menurunkan harga.

Analis otomotif Mintel, Chris Hadley, mengatakan penjualan mobil di Inggris sudah melambat bahkan sebelum krisis virus corona. Menurutnya, kesulitan ekonomi yang berkelanjutan memengaruhi kepercayaan konsumen dan calon pembeli cenderung menunda pembelian mobil.

“Bagi mereka yang melakukan pembelian, harga cenderung menjadi hal penting. Hal ini tentu memberikan tekanan lebih lanjut kepada produsen dan dealer,” tuturnya.

Dia berharap, dengan stok kendaraan bekas yang cukup banyak, sektor tersebut diharapkan menjadi yang pertama mendapatkan keuntungan. Fakta ini menjadi berita buruk bagi otomotif Inggris yang  mempekerjakan 590.000 orang dan berkontribusi 200 miliar euro di sektor ritel.

Penjualan mobil di Inggris pada April 2020 diketahui terperosok sebesar 97 persen secara tahunan akibat penyebaran virus corona yang memaksa ruang pameran dan pabrik tutup.

The Society of Motor Manufacturers & Traders (SMMT) bahkan memperkirakan hanya akan ada 1,68 juta registrasi mobil baru pada tahun ini atau terendah sejak 1992.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper