Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Volkswagen Tunda RUPS Akibat Peluasan Virus Corona

Volkswagen Group merupakan pabrikan besar di dunia dengan kepemilikan pada merek Audi, Bentley, Bugatti, Ducati, Lamborghini, Porsche, Seat dan Skoda.
Logo Volkswagen terlihat di pabrik perusahaan di Wolfsburg, Jerman, Kamis (12/4)/Reuters-Fabian Bimmer
Logo Volkswagen terlihat di pabrik perusahaan di Wolfsburg, Jerman, Kamis (12/4)/Reuters-Fabian Bimmer

Bisnis.com, JAKARTA - Volkswagen AG terpaksa menunda rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan akibat pandemi virus corona atau Covid-19 yang melanda hampir di setiap negara di dunia.

Dilansir dari laman resmi Volkswagen (VW), Minggu (29/3/2020), rapat yang seharusnya diselenggarakan pada 7 Mei 2020 terpaksa ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.

Group CFO Frank Witter mengatakan VW telah memutuskan untuk menunda RUPS untuk tahun fiskal 2019 karena penyebaran virus corona dan langkah-langkah sehubungan dengan penanggulangan virus.

"Kesehatan pemegang saham, karyawan, dan penyedia layanan kami memiliki prioritas utama. Untuk alasan itu, kami akan mengatur tanggal baru untuk RUPS yang semula dijadwalkan pada 7 Mei," tuturnya.

Dia mengatakan bahwa tnggal dan prosedur yang tepat untuk rapat umum tahun 2020 akan diumumkan pada waktunya, tergantung pada perkembangan lebih lanjut dari gelombang infeksi.

Tak hanya itu, pandemi corona juga memaksa pabrikan otomotif di Eropa, termasuk VW, untuk menangguhkan kegiatan produksi mereka sementara waktu. Langkah itu dilakukan karena pandemi corona mengganggu rantai pasok suku cadang dan penjualan produk otomotif.

"Situasi penjualan dan ketidakpastian mengenai pasokan suku cadang ke pabrik, produksi akan ditangguhkan dalam waktu dekat di pabrik yang dioperasikan oleh grup," kata Kepala Eksekutif Herbert Diess, pertengahan Maret 2020.

Volkswagen Group merupakan salah satu pabrikan terbesar di dunia. Grup ini memiliki merek Audi, Bentley, Bugatti, Ducati, Lamborghini, Porsche, Seat dan Skoda. Saat ini, mereka memiliki 124 lokasi produksi di seluruh dunia, 72 di antaranya di Eropa, dan 28 di antaranya berada di Jerman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper