Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HINO Masih Wait And See Terkait Pasar Mobil Komersial Pada 2020

Hal ini disebabkan kondisi Indonesia yang belum stabil dan dunia juga tak menentu akibat sejumlah hal. HINO belum tahu kapan kontraksi positif bakal berlangsung.
New Dutro 130 HD, truk ringan terlaris Hino 2018. /HMSI
New Dutro 130 HD, truk ringan terlaris Hino 2018. /HMSI

Bisnis.com, JAKARTA – PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) tidak begitu optimistis dengan pertumbuhan pasar kendaraan komersial pada 2020. Hino mengaku masih wait and see terkait dengan proyeksi target pertumbuhan pasar pada 2020.

Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI), Santiko Wardoyo, mengaku belum berani memproyeksi angka pertumbuhan industri kendaaan komersial dan niaga pada 2020.

“Agak berat nih, banyak kendala. Saya masih berhitung. Saya masih wait and see,” kata Santiko kepada Bisnis Minggu (8/3/2020).

Santiko, pada hari pertama GAIKINDO Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2020, sempat mengungkapkan bahwa tahun ini kondisi ekonomi masih terlbilang lesu.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5,02 persen sepanjang 2019. Realisasi tersebut cukup jauh di bawah pencapaian pada 2018, yang tercatat sebesar 5,17 persen.

“Kelihatanannya ekonomi agak berat. Memang terutama Januari ini agak berat kita market aja turun sekitar 30 persen,” kata Santiko di sela-sela acara GIICOMVEC 2020.

Terdapat sejumlah faktor yang membuat Santiko kurang optimistis. Misalnya saja pada awal tahun ini ada virus corona (Covid-19) yang ternyata cukup berdampak pada industri otomotif dunia dan Indonesia.

“Selain itu komoditi turun, musim hujan kenceng, itu juga pengaruh loh. Musim hujan kencang sawit enggak bisa panen terus infrastruktur terganggu, mining terganggu. Kemudian juga mau enggak mau masalah tadi corona, itu fakta dan global juga terpengaruh,” ucapnya.

Dia juga mengaku belum tahu kapan akan kembali terkontraksi secara positif. Hanya saja dia berharap kondisi ini dapat segera membaik.

“Pemerintah sudah melakukan aktivitasnya tingkat suku bunga BI rate diturunkan. Ya tinggal masalah infrastruktur gimana . Kemarin karena hujan infrastruktur berantakan. Kalau ini sudah berjalan snowball berjalan lagi,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Andya Dhyaksa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper