Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Supercar Teranyar McLaren Siap Saingi Ferrari dan Lamborghini

McLaren 765LT, yang merupakan bagian dari warisan McLaren di Formula 1 dan ajang balap Le Mans, dihadirkan untuk menyasar para penggemar produk McLaren yang 'berkantong tebal'.
Supercar McLaren 765LT/Bloomberg - Dok. McLaren Automotive Ltd.
Supercar McLaren 765LT/Bloomberg - Dok. McLaren Automotive Ltd.

Bisnis.com, JAKARTA – McLaren Automotive Ltd. menambah lini produknya mobil mewah atau supercar dengan meluncurkan McLaren 765LT. 

Produk supercar keenam itu, yang merupakan bagian dari warisan McLaren di Formula 1 dan balapan touring terbesar Le Mans, dihadirkan untuk menyasar para penggemar produk McLaren yang 'berkantong tebal'.

Dilansir Bloomberg, Selasa (3/3/2020), McLaren 765LT akan bersaing dengan Ferrari NV’s Speciale dan Lamborghini Huracan Performante.

Menandai dekade pertama sejak masuk ke pasar mobil sportif, pabrikan asal Inggris itu meningkatkan jumlah peluncuran mobil terbarunya dari satu mobil per tahun menjadi tiga mobil per tahun.

McLaren 765LT
McLaren 765LT

Supercar McLaren 765LT/Bloomberg - Dok. McLaren Automotive Ltd.

Langkah McLaren itu dinilai penuh pertaruhan sebab mengandaikan orang kaya akan mengeluarkan dana lebih banyak di sektor otomotif. Padahal, sektor ini dianggap tengah mengalami penurunan.

Chief Excecutive Officer McLaren Mike Flewit mengatakan terdapat gejala pemulihan setelah pasar mobil kelas supercar di Inggris mengalami penurunan 40 persen karena ketidakpastian Brexit.

"Pasar sedikit turun di beberapa daerah, tetapi daerah lain masih sangat, sangat kuat," katanya..

Pihak McLaren sendiri masih belum membeberkan harga dari 765LT. Namun, model sejenis dibanderol dengan harga 2 juta poundsterling atau setara dengan US$2,6 miliar.

Selain itu, McLaren berencana untuk memperkenalkan model hibrida tahun depan, mengikuti jejak pesaingnya Ferrari.

McLaren 765LT
McLaren 765LT

Supercar McLaren 765LT/Bloomberg - Dok. McLaren Automotive Ltd.

Adapun, saham mayoritas McLaren dimiliki oleh Bahrain Mumtalakat Holding Co. Flewit mengatakan dengan enam pemegang saham swasta lainnya yang juga ikut bergabung, perusahaan itu tidak mungkin menjual saham untuk dua atau tiga tahun ke depan.

"Kami berada di tempat yang baik sebagai perusahaan dengan struktur pemegang saham yang baik," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper