Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Hanya Panther, Standar Euro 4 Sudah Memakan Beberapa Korban

Di Indonesia, berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P20/MENLHK/SETJEN/KUM. 1/3/2017, mobil bermesin bensin wajib memenuhi standar Euro 4 mulai September 2018, sementara diesel efektif berlaku pada 10 Maret 2021.
Isuzu Panther LV FF K /ISUZU
Isuzu Panther LV FF K /ISUZU

Bisnis.com, JAKARTA – Riwayat panjang Isuzu Panther nampaknya tidak akan bertahan lama lagi lantaran kemungkinan tidak akan dikembangkan lagi sehingga lolos standar emisi Euro 4.

Di Indonesia, berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P20/MENLHK/SETJEN/KUM. 1/3/2017, mobil bermesin bensin wajib memenuhi standar Euro 4 mulai September 2018, sementara diesel efektif berlaku pada 10 Maret 2021.

Namun, si ‘raja diesel’ tidak menjadi korban pertama dari pemberlakuan standar Euro 4. Ketentuan itu sebelumnya juga telah memaksa sejumlah model keluar dari gelanggang pasar Indonesia.

Mitsubishi Motors telah mengakhiri produksi Colt T120SS pada Januari 2019. Sejak pertama kali diproduksi  di pabrik Pulo Gadung sejak 1997, populasi Colt T120SS yang beredar di pasar mencapai 324.960 unit.

Mitsubishi Colt T120SS merupakan produk kembar Suzuki Carry. Keduanya menggunakan komponen mesin 4G15 12 valve 4 silinder 1.468 cc.

Bersamaan dengan berakhirnya riwayat Colt T120SS, Suzuki Carry berteknologi Euro 2 juga berhenti diproduksi.

Namun, Suzuki belakangan berhasil melahirkan kembali Carry dalam wujud dan teknologi baru di ajang Indonesia International Motor Show 2019 yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta 25 April 2019.

General Manager Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Attias Asril mengatakan pengembangan Izusu Panther itu berat karena memakan biaya besar, sedangkan saat ini bersi terbaru sudah diwakili MU-X.

“Kalau kami paksakan ganti, rasa-rasanya terlalu berat. Kami realistis saja, lagipula ada penggantinya yaitu MU-X meski dari segi harga berbeda jauh, tapi jenis mobil SUV seperti itu memang lagi ramai di pasar. Jika kami paksakan untuk kembangkan Panther tidak akan kompetitif,” ujarnya di Jakarta, seperti dikutip dari harian Bisnis Indonesia, Selasa (4/2/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper