Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Kendaraan China sepanjang 2019 Diprediksi Turun 8 Persen

Pada 2018, penjualan kendaraan turun untuk pertama kalinya sejak 1990 sebesar 3%.
Calon pembeli sedan memeriksa mobil di sebuah dealer di Shanghai, China. /Foto Blooomber
Calon pembeli sedan memeriksa mobil di sebuah dealer di Shanghai, China. /Foto Blooomber

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Produsen Otomotif China (CAAM) memperkirakan penjualan kendaraan akan turun sekitar 8% tahun ini, yang merupakan penurunan untuk 2 tahun berturut-turut.

Hal ini sebagian besar disebabkan oleh melemahnya permintaan dari pasar mobil terbesar dunia di tengah ekonomi yang lesu.

Pada 2018, penjualan kendaraan turun untuk pertama kalinya sejak 1990 sebesar 3%.

"Intensitas penurunan di 2019 cukup mengejutkan dari perkiraan tahun lalu yang optimistis bahwa penjualan tahunan akan sedikit berubah," ujar badan industri tersebut, dikutip melalui Bloomberg, Kamis (12/12/2019).

Kemerosotan di China telah meningkatkan risiko bagi pembuat mobil global di mana beberapa pasar andalan lainnya menunjukkan pertumbuhan penjualan yang juga berkurang, seperti di Eropa dan Amerika Serikat.

Industri ini menderita karena ketegangan perdagangan dan perang tarif telah menaikkan biaya produksi, diikuti dengan persaingan dari layanan ride-hailing dan ride-sharing yang mengurangi kebutuhan kepemilikan mobil individu.

Pemimpin pasar otomotif, Volkswagen AG dan saingannya seperti Honda Motor Co, Daimler AG dan BMW AG terus berinvestasi di negara berpenduduk 1,4 miliar orang ini sepanjang perlambatan dengan harapan permintaan akan meningkat.

Dilansir melalui Reuters, CAAM mengumumkan bahwa penjualan kendaraan turun sebesar 3,6% secara tahunan pada November, untuk 17 bulan berturut-turut.

Pada September penjualan turun 5,2% kemudian diikuti penurunan 4% pada Oktober.

"Perubahan standar emisi China 5-6 adalah alasan terbesar penurunan penjualan tahun ini," kata Chen Shihua, wakil sekretaris jenderal CAAM, merujuk pada bagaimana pemerintah daerah mempercepat perubahan standar emisi tahun ini.

Dia menambahkan bahwa tingkat produksi mobil keseluruhan sekarang kembali normal dan pembuat mobil telah meningkatkan jajaran produk mereka dalam beberapa bulan terakhir.

Pada November, penjualan kendaraan dengan energi baru atau new energy vehicle (NEV), turun 43,7%, menyusul penurunan sebesar 45,6% pada Oktober.

Penjualan NEV telah melonjak hampir 62% tahun lalu bahkan ketika pasar mobil yang lebih luas mengalami kontraksi.

NEV termasuk hibrida plug-in, kendaraan listrik yang hanya menggunakan baterai dan yang didukung oleh sel bahan bakar hidrogen.

China telah mendukung NEV dan telah menerapkan persyaratan kuota penjualan untuk pembuat mobil.

Akan tetapi, Beijing justru memotong subsidi untuk tahun ini dan berencana untuk menghapusnya setelah 2020 di tengah kritik bahwa beberapa perusahaan menjadi terlalu bergantung pada dana pemerintah, membuat NEV menjadi lebih mahal dan mengurangi permintaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper