Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPPT Segera Bentuk Konsep Daur Ulang Sampah Baterai Kendaraan Listrik

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menargetkan konsep terkait daur ulang baterai Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) dapat rampung dalam waktu tiga tahun.
Kendaraan listrik di acara Indonesia Electric Motor Show (IEMS)/Bisnis-Agne Yasa
Kendaraan listrik di acara Indonesia Electric Motor Show (IEMS)/Bisnis-Agne Yasa

Bisnis.com, TANGERANG - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menargetkan konsep terkait daur ulang baterai Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) dapat rampung dalam waktu tiga tahun.

Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material (TIEM) Eniya Listiani Dewi mengatakan jika implementasi KBL berbasis baterai lancar maka dalam kurun waktu tersebut diprediksi sudah banyak kendaraan listrik yang beroperasional.

"Kami hanya mempunyai waktu sekitar tiga tahun karena begitu lebih dari itu sampahnya sudah akan banyak sekali kalau kendaraan listrik ini langsung bergerak, terutama yang kecil-kecil, karena animonya ngoprek atau hobi, yang kecil-kecil ini banyak. Saya berharap dalam at least tiga tahun kami sudah mempunyai konsep yang jelas untuk recycle," jelasnya, pada acara dalam acara penutupan Indonesia Electric Motor Show (IEMS) pada Sabtu (7/9/2019).

Menurutnya, masalah sampah atau recycle baterai ini juga harus diperhatikan karena saat ini komponen listrik atau komponen elektronik pun belum bisa di recycle di Indonesia.

"Ini ada beberapa regulasi yang harus saya bicarakan, kemarin sudah janjian dengan dirjen lingkungan hidup untuk membicarakannya, untuk mempermudah atau mem-breakdown prosesnya. Jadi regulasi itu bisa dipermudah jika kita tahu solusinya," katanya.

Selain itu, terkait dengan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun atau B3 yang terkandung dalam baterai.  Dia menegaskan pihaknya juga sedang mengkaji regulasinya dan saat ini sudah ada dalam rencana untuk proses daur ulangnya.

"Kami bahas dengan KLHK itu segera. Mungkin sekitar  minggu depan atau dua minggu lagi kami akan membahasnya. Ini sangat penting disiapkan. Kami juga sudah memikirkannya di dalam koordinasi dengan Kemenkomar," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper