Bisnis.com, JAKARTA — Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mendukung penggunaan bahan bakar biodiesel 30 persen (B30) pada 2020.
Meskipun demikian, anggota Kompartemen Transportasi Lingkungan dan Infrastruktur Gaikindo Andi Tauji mengakui dalam penerapan B30 mungkin akan ada sejumlah kendala pada spare part atau suku cadang.
Saat terjadi peralihan dari solar (B0) ke B20, bahan bakar biodiesel akan mencuci sisa-sisa kerak yang ada pada suku cadang akibat penggunaan solar. Dengan penggunaan B30, sifat penyabunan yang mencuci kerak tersebut akan semakin tinggi sehingga kemungkinan perlu penggantian suku cadang setelahnya.
Selain itu, ada juga kemungkinan penyumbatan pada filter. Namun, apabila telah menggunakan suku cadang baru, masalah-masalah tersebut kemungkinan besar tidak akan ditemui lagi.
Menurutnya, saat ini pengguna biodiesel untuk kendaraan sudah terbiasa mengonsumsi B20 sehingga ketika berganti menjadi B30 tidak akan banyak menemui kendala.
"B20 kan memang sudah ada sifat penyabunan. B30 mungkin akan lebih bersih lagi dari B20," katanya, Kamis (5/9/2019).
Pada saat penggunaan B20 pada 2016 lalu, dia mengungkapkan konsumen masih sangat berhati-hati. Namun, dia menilai dalam penerapan B30 pada tahun depan, konsumen tidak akan takut lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
