Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemindahan Ibu Kota Bakal Ubah Peta Pasar Otomotif

Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan diyakni akan berpengaruh pada peta pasar otomotif tetapi tidak dalam waktu singkat.
Ribuan pengunjung memadati ruang pamer kendaraan di ajang pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) ke-27 tahun 2019 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Minggu (21/7/2019). Penyelenggara dan peserta berharap GIIAS 2019 lebih banyak pengunjung dibanding GIIAS 2018./ANTARA FOTO-Muhammad Iqbal
Ribuan pengunjung memadati ruang pamer kendaraan di ajang pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) ke-27 tahun 2019 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Minggu (21/7/2019). Penyelenggara dan peserta berharap GIIAS 2019 lebih banyak pengunjung dibanding GIIAS 2018./ANTARA FOTO-Muhammad Iqbal

Bisnis.com, JAKARTA - Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan diyakni akan berpengaruh pada peta pasar otomotif tetapi tidak dalam waktu singkat.

Direktur Marketing PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Donny Saputra mengatakan bahwa pemindahan Ibu Kota pasti akan mengembangkan perekonomian daerah-daerah di sekitarnya. Menurutnya, perubahan peta pasar otomotif pertama-tama akan terjadi pada segmen kendaraan niaga.

"Ada kesempatan tumbuh di daerah sana. Kalau daerahnya tumbuh akan ikut meningkatkan ke daerah sekitarnya. Kami ada satu diler 3S, di Kutai Kartanegara," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (27/8/2019).

Menurutnya, pasar mobil penumpang akan mulai berkembang seusai pasar mobil niaga mencapai titik kestabilan. Hal ini dikarenakan pembangunan infrastruktur di Ibu Kota baru pasti lebih banyak mengandalkan kendaraan di segmen tersebut.

Selain itu, terkait hal-hal yang berkaitan dengan perizinan yang melibatkan pemerintah, Donny optimistis hal tersebut tidak akan mengalami kendala. Pasalnya, pemerintah pasti sudah menyiapkan sistem satu pintu di mana akan memudahkan para pemangku kepentingan yang harus berhubungan dengan mereka.

"Kalau kita lihat negara-negara lain yang memisahkan kota bisnis dan pemerintahan masih bisa berjalan. Apakah tidak ribet? Saya rasa pemerintah sudah memikirkan bagaimana menerapkan one gate atau satu pintu. Kita tidak perlu ke sana [untuk perizinan dan lain-lain]," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper