Bisnis.com, JAKARTA - Dorongan dari perusahaan pembiayaan diharapkan kembali mendongkrak penjualan otomotif yang kurang bergairah pada semester pertama 2019.
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan saat ini banyak pembelian mobil, baik mobil komersial maupun penumpang, dilakukan melalui kredit atau meggunakan jasa perusahaan pembiayaan.
“Untuk mobil jenis komersial sepertinya semua pembeliannya kredit. Sedangkan mobil penumpang sekitar 70 persen hingga 80 persen juga kredit,” katanya beberapa waktu lalu.
Hal senada juga disampailan Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto. Menurutnya, dengan adanya penurunan suku bunga acuan yang dilakukan Bank Indonesia, maka akan berdampak pada penurunan suku bunga kredit.
"Tapi ini kan tidak langsung besok turun suku bunga kredit. Tentu kami harapkan perusahaan leasing bisa meninjau kembali suku bunga mereka sehingga bisa membuat gairah masyarakat yang hendak membeli kendaraan," ujarnya.
Adapun, sejumlah perusahaan pembiayaan tetap optimistis dan terus berupaya menyajikan program menarik bagi masyarakat.
Astra Financial memanfaatkan ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019, di Jakarta beberapa waktu lalu dengan menghadirkan program bunga dan biaya administrasi spesial. TAF dan ACC menghadirkan program Bunga Spesial mulai dari 0% dan kesempatan mendapatkan hadiah langsung untuk setiap SPK Kendaraan.
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. (BPFI) meneken fasilitas kredit kendaraan bermotor dan fasilitas uncommited dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. senilai Rp400 miliar.
Direktur BPFI Markus Dinarto Pranoto mengatakan, pinjaman ini akan dimanfaatkan untuk mengucurkan pembiayaan, khususnya ke segmen mobil bekas. Fasilitas kredit ini berlangsung selama 2 tahun.
Pengucuran dana ini salah satunya didasarkan pada 80% portofolio BPFI yang masih didominasi oleh pembiayaan mobil bekas.
Executive Vice President BRI Primartono Gunawan menilai segmen pembiayaan yang potensial untuk diberikan kredit saat ini di antaranya adalah mobil bekas dan perumahan.
“Kebanyakan itu diberikan untuk masyarakat untuk menciptakan nilai tambah. Bayangkan kalau itu disalurkan ke mobil niaga, itu bisa menggerakkan ekonomi,” katanya.
Selain itu, perusahaan multifinance, Mandiri Tunas Finance (MTF), juga diketahui menargetkan total pembiayaan Rp29 triliun pada 2019 meskipun pasar otomotif nasional diperkirakan stagnan pada kisaran 1,1 juta unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel