Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mitsubishi Bakal Dukung Sosialisasi Mobil Listrik

Aturan yang terbit akan menunjang sosialisasi kendaraan listrik di Indonesia, sama seperti yang dilakukan Mitsubishi Motors melalui produk Outlander PHEV.
Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Naoya Nakamura berfoto di dekat mobil Mitsubishi Eclipse Cross di Jakarta, Selasa (9/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Naoya Nakamura berfoto di dekat mobil Mitsubishi Eclipse Cross di Jakarta, Selasa (9/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Mitsubishi Motors menyambut positif kebijakan pemerintah Indonesia terkait dengan kendaraan listrik. Aturan yang terbit akan menunjang sosialisasi kendaraan listrik di Indonesia, sama seperti yang dilakukan Mitsubishi Motors melalui produk Outlander PHEV.

Naoya Nakamura, President Director PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia mengatakan bahwa dengan ditandanganinya Peraturan Presiden No.55/2019 maka menjadi gerbang masuk Indonesia menuju era mobil listrik.

"Kami sangat bersemangat, karena dengan ditandatanginya kebijakan ini oleh Presiden, berarti Indonesia akan segera masuk ke era mobilitas EV [electric vehicle]," ujarnya dalam pesan singkat kepada Bisnis, Rabu (21/8/2019).

Dia menilai Outlander PHEV adalah mobil listrik yang tepat untuk keadaan saat ini di mana infrastruktur penunjang mobil listrik belum ada. Selain itu, mobil ini menjadi bukti kesiapan dan sosialiasi Mitsubishi dalam menyambut era mobil listrik.

Naoya mengatakan bahwa MMKSI sudah siap untuk menyambut era EV, karena telah memulai sosialisasi sejak tahun lalu dengan menghibahkan 8 unit Outlander PHEV dan 2 unit i-MiEV kepada Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian.

"Kami juga telah memasarkan Mitsubishi Outlander PHEV sejak bulan Juli kepada masyarakat Indonesia. Mitsubishi Outlander PHEV adalah mobil yang sangat cocok untuk kondisi Indonesia saat ini, dimana mobil ini tidak tergantung dengan ketersediaan infrastruktur EV," katanya.

Menurutnya, dengan mengusung teknologi plug in hybrid electric vehicle (PHEV) ada keuntungan yang didapat konsumen selain hemat bahan bakar dan ramah lingkungan yakni kemampuan discharging atau dapat mengisi daya ketika mobil digunakan.

Naoya juga berharap pemerintah juga dapat mendorong para produsen kendaraan, distributor, dan masyarakat melalui pemberian insentif yang lebih fleksibel serta ketersediaan infrastruktur pendukungnya.

"Saya rasa pada periode ini sangatlah penting bagi pemerintah dan semua pemegang kepentingan untuk mensosialisasikan dan mempromosikan segala jenis kendaraan listrik atau tidak terbatas pada battery EV," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper