Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produk Sukses di Pasar, Honda Minta Program KBH2 Diteruskan

PT Honda Prospect Motor (HPM) menyatakan program Kendaraan Bermotor Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) sangat membantu Honda mengembangkan komponen lokal untuk Brio Series hingga dapat diekspor.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kiri) dan President Director PT Honda Prospect Motor Takehiro Watanabe pada acara All New Honda Brio Line Off Export Ceremony di Karawang, Selasa (26/3/2019). /KEMENPERIN
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kiri) dan President Director PT Honda Prospect Motor Takehiro Watanabe pada acara All New Honda Brio Line Off Export Ceremony di Karawang, Selasa (26/3/2019). /KEMENPERIN

Bisnis.com, JAKARTA — PT Honda Prospect Motor (HPM) menyatakan program Kendaraan Bermotor Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) sangat membantu Honda mengembangkan komponen lokal untuk Brio Series hingga dapat diekspor.

Director Business Innovation and Sales & Marketing HPM Yusak Billy mengatakan, sejak 2012 hingga 2019 Honda melakukan penambahan investasi untuk KBH2 alias low cost green car (LCGC) senilai Rp1,2 triliun. Penambahan investasi itu untuk mengembangkan industri komponen sesuai dengan regulasi KBH2.

"Penjualan LCGC kami sekitar 35% akhir tahun lalu. KHB2 ini sukses, jadi harus lanjut," ujarnya di Jakarta, Rabu (14/8/2019).

Yusak mengatakan, kehadiran aturan KBH2 mendorong Honda melakukan lokalisasi dan volume kemudian berkembang. Dari Brio kemudian dikembangkan Brio Series melalui produk Mobilio dan BR-V.

Data Honda mencatat sejak kehadiran KBH2, volume penjualan Honda meningkat hingga 5 kali lipat dibandingkan 2011.  Capaian itu juga menempatkan HPM sebagai nomor satu di Asean bagi Honda dan peringkat keenam bagi Honda Global.

Dia menyebutkan saat ini konten lokal Brio telah mencapai 85% dan menjadi salah satu tulang punggung penjualan Honda di Tanah Air. Volume yang besar membuat mengekspor secara terurai ke 11 negara untuk 12 model kendaraan.

"Jadi awal stimulus peraturan pemerintah, kami komitmen dengan aturan itu, ada mandatori harus lokalisasi, kami ikuti semua, volume berkembang. Volume besar cost competitive, atas dasar itu kami lakukan ekspor ke mana-mana," katanya.

Total nilai ekspor komponen Honda pada 2019 sebanyak Rp4 triliun, sedangkan untuk ekspor utuh senilai Rp1,2 triliun.

Gabungan Industri Kendaran Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat Honda menjadi salah satu produsen yang paling banyak melakukan ekspor secara terurai. Ekspor terurai Honda sebanyak 374.197 set pada semester I/2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola
Editor : Galih Kurniawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper