Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Ekspor Otomotif Makin Perkasa

Kinerja perdagangan kendaraan dan bagiannya mulai bergerak positif dengan mencatatkan surplus senilai US$154,37 juta pada semester I/2019, dari posisi defisit pada semester pertama dan akhir 2018.
Mobil-mobil siap diekspor dari Indonesia. /TMMIN
Mobil-mobil siap diekspor dari Indonesia. /TMMIN

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja perdagangan kendaraan dan bagiannya mulai bergerak positif dengan mencatatkan surplus senilai US$154,37 juta pada semester I/2019, dari posisi defisit pada semester pertama dan akhir 2018.

Nilai ekspor kendaraan dan bagiannya tumbuh sebesar 6,94% pada semester I/2019. Pada saat yang sama impor kendaraan dan bagiannya melambat sehingga neraca perdagangan sektor ini mencatatkan surplus senilai US$154,37 juta.

Data Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebutkan total ekspor kendaraan dan bagiannya sepanjang semester I/2019 senilai US$3,68 miliar, naik 6,94% dibandingkan periode yang sama 2018 yang senilai US$3,44 miliar.

Capaian positif itu sejalan dengan arah pemerintah yang menempatkan otomotif sebagai salah satu sektor manufaktur yang diandalkan untuk mengerek ekspor nasional.

Data Kemendag ini berbading lurus dengan kinerja ekspor dan impor otomotif yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Pada 6 bulan pertama, ekspor otomotif baik secara utuh, terurai, hingga mencatatkan peningkatan. Di sisi lain, kendaraan impor turun signifikan.

Gaikindo mencatat total ekspor completely built-up (CBU) sebanyak 136.956 unit pada Januari-Juli 2019. Angka itu naik 21,8% dengan pertumbuhan paling tinggi dicatatkan oleh Mitsubishi Motors yang mengapalkan Xpander yang naik hingga 974,4% atau setara dengan 24.356 unit.

Adapun, eksportir paling besar masih dipegang oleh merek Toyota baik yang dikapalkan oleh Toyota ataupun Daihatsu. Ekspor Toyota tercatat sebanyak 38.947 unit, sementara Daihatsu sebanyak 55.184 unit. Total ekspor Toyota utuh itu hanya tumbuh 1% dibandingkan periode yang sama 2018.

Setali tiga uang, ekspor terurai (completely knock down/CKD) juga mengalami peningkatan lebih dari 900% berkat kontribusi besar Honda. Merek yang telah mengekspor Brio secara utuh ini, mengapalkan secara terurai sebanyak 374.225 unit, naik tinggi dibandingkan periode yang sama 2018 yang hanya sebanyak 28 unit.

Pada sisi komponen, ekspor asal Indonesia juga meningkat sebesar 7.3% dengan total ekspor komponen sebanyak 43,6 juta set. Ekspor komponen terbesar dipegang oleh Toyota, disusul Honda, Suzuki dan Hino.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola
Editor : Galih Kurniawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper