Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Capaian Toyota Semester I/2019 Belum Menggembirakan

Catatan penjualan mobil merek Toyota selama semester pertama tahun ini, tercatat sebesar 154.300 unit. Jumlah itu masih mengalami stagnasi dibandingkan volume penjualan periode sama tahun lalu.
Diler Auto2000. /Bisnis.com
Diler Auto2000. /Bisnis.com

 Bisnis.com, JAKARTA - Catatan penjualan mobil merek Toyota selama semester pertama 2019, tercatat sebesar 154.300 unit. Jumlah itu masih mengalami stagnasi dibandingkan dengan volume penjualan periode yang sama tahun lalu.

Pada periode Januari-Juni tahun lalu, berdasarkan data wholesales, volume penjualan Toyota mencapai 161.446 unit. Secara total, terjadi penurunan 4,4% pada paruh pertama tahun ini.

Walau demikian, jika dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan pada paruh pertama tahun lalu, catatan selama Januari-Juni 2019, masih jauh lebih baik. Sebabnya, pada paruh pertama 2018, total penjualan merosot hingga 17,3% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Di sisi lain, total penjualan ritel Toyota selama semester I/2019, jauh melampaui kinerja wholesales. Total penjualan ritel Toyota selama Januari-Juni tahun ini, bisa mencapai 156.600 unit

“Artinya, selama semester pertama tahun ini, kami lebih banyak mengirimkan produk ke tangan konsumen. Sehingga, stok produk di jalur distribusi berkurang signifikan,” ujar Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto kepada Bisnis.com, Rabu (3/7/2019).

Capaian Toyota Semester I/2019 Belum Menggembirakan

Secara keseluruhan, Avanza masih merupakan penyangga utama penjualan Toyota. Pada paruh pertama tahun ini, total penjualan produk yang mengisi ceruk pasar MPV kelas bawah itu mencapai 39.700 unit secara wholesales, dan sebanyak 37.300 unit pada penjualan ritel.

Posisi kedua kontributor penjualan yaitu Rush. Hingga akhir bulan lalu, volume penjualan Rush mencapai 29.300 unit untuk pengiriman ke diler, dan 28.500 unit yang telah dilempar ke tangan konsumen.

Selanjutnya, Innova dan Calya berturut-turut menjadi kontributor ketiga dan keempat. “Selama paruh pertama tahun ini, pasar seakan masih wait and see, hampir seluruh merek mengalami penurunan. Masyarakat masih menunggu seiring perhelatan demokrasi Pemilu,” tukas Soerjo, sapaan akrab Fransiscus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper