Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Geely Bantah Jual Saham di Daimler AG

Grup Geely China mengatakan belum menjual saham di Daimler AG, membantah laporan Bloomberg bahwa perusahaan China telah memangkas 9,7% sahamnya di pembuat mobil Jerman.
Li Shufu, pendiri dan chairman Zhejiang Geely Holding Group, menghadiri konferensi Volvo S90 di Shanghai, China, 2 November 2016. /REUTERS
Li Shufu, pendiri dan chairman Zhejiang Geely Holding Group, menghadiri konferensi Volvo S90 di Shanghai, China, 2 November 2016. /REUTERS

Bisnis.com, BEIJING - Grup Geely China mengatakan belum menjual saham di Daimler AG, membantah laporan Bloomberg bahwa perusahaan China telah memangkas 9,7% sahamnya di pembuat mobil Jerman.

“Sebagai investor jangka panjang, Zhejiang Geely Holding belum menjual saham apa pun. Kepemilikan saham Daimler tetap tidak berubah,” kata juru bicara Geely yang berbasis di Hangzhou kepada Reuters, Jumat (11/1/2019).

Bloomberg melaporkan bahwa miliarder China Geely Shufu Li telah menjual 5,4% saham, mengutip orang-orang yang akrab dengan masalah ini, tetapi bahwa pemilik baru saham tidak diketahui.

Laporan itu muncul ketika Morgan Stanley mengungkapkan dalam sebuah pengajuan pada Kamis bahwa mereka telah meningkatkan kepemilikan Daimler menjadi 5,39% dari 0,34% pada 4 Januari. Menurut Bloomberg, Morgan Stanley memegang saham atas nama orang lain.

Daimler dan Morgan Stanley menolak mengomentari laporan Bloomberg.

Li telah mengambil 9,7% saham di Daimler pada 2018, meminta pembuat mobil Mercedes-Benz untuk membentuk aliansi untuk lebih baik melawan ancaman dari perusahaan mobilitas pemula.

Langkahnya menghidupkan kembali kekhawatiran Jerman tentang teknologi tinggi yang jatuh ke tangan orang China dan Daimler awalnya menolak keras prospek aliansi, sebagian karena kekhawatiran hal itu mungkin mengasingkan mitra China BAIC yang ada di Mercedes.

Tetapi perusahaan tetap dalam pembicaraan tentang bidang-bidang kerjasama potensial dan pada Oktober, dan mengumumkan rencana mereka mendirikan perusahaan patungan kendaraan berbagi di China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper