Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Selidiki Rencana Elon Musk Bawa Tesla Go Private

Departemen Kehakiman Amerika Serikat tengah menyelidiki pernyataan CEO Tesla Elon Musk pada bulan Agustus lalu, yang mengatakan ingin menjadikan produsen mobil listrik yang sekarang berstatus perusahan publik tersebut sebagai perusahaan tertutup (go-private) atau perseorangan.
Tesla Motors CEO Elon Musk./REUTERS
Tesla Motors CEO Elon Musk./REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Departemen Kehakiman Amerika Serikat tengah menyelidiki pernyataan CEO Tesla Elon Musk pada bulan Agustus lalu, yang mengatakan ingin menjadikan produsen mobil listrik yang sekarang berstatus perusahan publik tersebut sebagai perusahaan tertutup (go-private) atau perseorangan. 

Dilansir Reuters pada Rabu (19/9), Departemen Kehakiman meminta dokumen kepada Tesla mengenai pengumuman Musk itu. Tesla sendiri menyatakan akan kooperatif mengenai hal itu dan menyebut bahwa masalah ini harus segera diselesaikan.

Penyelidikan yang dilakukan oleh Departemen Kehakiman bisa menekan tuntutan-tuntutan pidana, yang datang setelah penyelidikan perdata oleh Komisi Sekuritas dan Bursa serta tuntutan hukum dari pemegang saham.

Departemen Kehakiman hingga kini masih menolak memberikan komentar. Sementara Tesla tidak menyebut apakah penyelidikan yang dilakukan oleh Departemen Kehakiman ini bersifat kriminal atau sipil.

Pada 7 Agustus lalu Musk mengejutkan para investor dengan rencananya untuk menjadikan Tesla sebagai perusahaan tertutup. Lewat kicauannya di Twitter, dia mengatakan telah mendapatkan "pendanaan dengan jaminan" untuk kesepakatan yang akan menghargai perusahaan sebesar 72 miliar dolar AS. 

Dalam cuitan terpisah, dia menyebut bahwa dukungan dari investor telah dikonfirmasi. Setelah kicauannya itu, saham Tesla melonjak naik. 

Setelah tidak adanya kepastian selama dua minggu, terutama mengenai pendanaan, Musk pada 24 Agustus tiba-tiba mengubah rencananya. Dia mengatakan akan lebih memakan banyak waktu dan memdistraksi daripada mengantisipasi, dan bahwa sebagian besar pemegang saham percaya bahwa Tesla akan lebih baik tetap sebagai perusahaan publik.

Saham Tesla yang sempat naik setelah pernyataan Musk pertama kali, berangsur anjlok sekitar 25 persen, dan pada Selasa turun kembali 3,5 persen menjadi 284.50 dolar AS.

Komisi Sekuritas dan Bursa telah membuka penyelidikan terkait cuitan Musk, menurut seseorang yang mengetahui langsung masalah ini, dan short seller Citron Research telah menggugat Musk tentang kebenaran cuitannya mengenai pendanaan dengan jaminan.

Investor institusi terbesar Tesla, Baillie Gifford pada pekan lalu mengatakan telah ditanyai oleh Komisi Sekuritas dan Bursa tentang rencana Musk untuk menjadikan produsen mobil listrik tersebut sebagai perusahaan tertutup. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fajar Sidik
Sumber : antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper