Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Volkswagen Optimistis Jual 1 Juta Mobil Listrik di 2025, Ini Alasannya

Merek utama Volkswagen optimistis mencapai target penjualan 1 juta mobil listrik pada 2025, seiring dengan permintaan yang kuat di pasar China dan Eropa, serta potensi yang belum tergarap di di belahan selatan.
Logo Volkswagen e-Golf terlihat di 88th International Motor Show di Palexpo di Jenewa, Swiss, 6 Maret 2018. /REUTERS
Logo Volkswagen e-Golf terlihat di 88th International Motor Show di Palexpo di Jenewa, Swiss, 6 Maret 2018. /REUTERS

Bisnis.com, WOLFSBURG - Merek utama Volkswagen optimistis mencapai target penjualan 1 juta mobil listrik pada 2025, seiring dengan permintaan yang kuat di pasar China dan Eropa, serta potensi yang belum tergarap di di belahan selatan.

Volkswagen mendorong produksi mobil listrik ketika pesaingnya Tesla tengah berjuang untuk meningkatkan produksi Model 3, yang juga ditujukan untuk pasar massal.

Setelah skandal emisinya terbongkar pada 2015, pembuat mobil terbesar di Eropa itu merilis rencana ambisius untuk menjadi pemimpin dalam transportasi hijau dengan 1 juta kendaraan listrik bermerek VW listrik (EV) setahun pada 2025, berdasarkan platform yang disebut MEB.

Upaya oleh China, pasar mobil terbesar di dunia, untuk mengatasi polusi udara telah membantu memicu lonjakan investasi ke sektor mobil listrik, memotong harga baterai sekaligus meningkatkan optimisme merek Jerman pada daya tarik teknologi.

"Kami dapat mengatakan bahwa kami akan melampaui 1 juta [target] dari MEB," kata Christian Senger, Kepala Mobilitas Listrik pada merek Volkswagen (VW).

Pembuat mobil Jerman lainnya juga berinvestasi dalam mobil listrik. BMW mengatakan pekan lalu akan mulai memproduksi mobil listrik secara massal pada 2020, sementara Mercedes-Benz Cars Daimler berencana untuk meluncurkan lebih dari 10 model kendaraan listrik pada 2022.

Senger mengatakan tanda-tanda terbaru bahwa permintaan dapat mengalahkan harapan datang dari organisasi penjualan nasional seperti Moeller Mobility Group di Skandinavia, yang mendistribusikan mobil VW di seluruh pasar dan wilayah itu.

"Dalam rencana siklus di mana kami melakukan perencanaan ke depan hingga 15 tahun, kami melihat bahwa pasar bahkan menginginkan lebih banyak mobil (listrik) daripada yang telah kami persiapkan."

Selain Eropa, China dan Amerika Serikat, VW melihat potensi tambahan di wilayah lain termasuk Amerika Selatan yang tidak tecermin dalam target penjualannya, kata Senger.

Dia juga mengatakan VW perlu mengukur apakah kapasitas produksi baterai akan memungkinkan untuk melayani permintaan di belahan bumi selatan.

PERMINTAAN MASSAL

Untuk menangkap permintaan massal, VW berencana untuk menjual mobil listriknya dengan harga mobil mesin pembakaran konvensional, menggambar pada sinergi MEB dan biaya baterai yang menurun signifikan, Senger mengatakan.

Didesain untuk mendukung hampir 30 model yang digerakkan oleh baterai dari empat merek grup, mulai dari hatchback Golf-size I.D. hingga sedan Vizzion, platform MEB akan memungkinkan grup VW berhemat dalam siklus produksi karena skala ekonomi.

Grup VW memiliki target menjual 3 juta mobil listrik pada 2025, termasuk model dari merek premium Audi dan Porsche, dan Skoda divisi Ceko.

Daftar tunggu untuk E-Golf telah memanjang hingga lebih dari 12 bulan setelah insentif yang didukung oleh negara dan industri menyebabkan harga model turun sekitar sepertiga menjadi 25.000 euro (US$29.020), menurut VW.

Tidak semua orang berbagi kepercayaan diri.

Dewan karya VW telah berulang kali memperingatkan terhadap hype EV dan mengatakan kemajuan yang lebih besar dalam pengaturan stasiun pengisian daya akan menjadi kunci untuk memenuhi target penjualan VW.

Di Jerman, dua pertiga dari 1.800 responden survei March yang dilakukan oleh perusahaan Deloitte, menunjukkan mereka akan memilih untuk membeli mobil bermesin pembakaran sebagai kendaraan mereka berikutnya, dengan 23% mendukung hibrida dan hanya 7% model serba listrik.

"Mobil listrik hanya kompetitif dengan subsidi besar dan masih ada tanda tanya atas rentang pengendaraan dan jaringan pengisian," kata analis yang menolak disebutkan namanya.

Tapi Senger tidak terpengaruh. "Kami melihat tingkat pertumbuhan di sini yang kami miliki tidak ada produk lain," katanya. Permintaan selalu bergejolak, "Tetapi indikator yang kami miliki menunjukkan bahwa [pencapaian 1 juta unit] dapat bekerja."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper