Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Sepeda Motor, AISI: Waspadai Gejala Proteksi Pasar!

Ekspor kendaraan roda dua oleh pabrikan terus menunjukkan tren positif sepanjang dua bulan pertama tahun ini dengan pertumbuhan 37,2% menjadi 76.700 unit. Asosiasi mengingatkan agar diwaspadai negara tujuan melakukan proteksi pasar.
Deretan sepeda motor baru di halaman parkir pabrik. /Bisnis.com
Deretan sepeda motor baru di halaman parkir pabrik. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Ekspor kendaraan roda dua oleh pabrikan terus menunjukkan tren positif sepanjang dua bulan pertama tahun ini dengan pertumbuhan 37,2% menjadi 76.700 unit. Asosiasi mengingatkan agar diwaspadai negara tujuan melakukan proteksi pasar.

Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Sigit Kumala berharap tren pengapalan pada dua bulan pertama tahun ini menjadi indikasi pertumbuhan ekspor pada akhir tahun secemerlang peningkatan pengiriman pada akhir 2017.

“Mudah-mudahan ya, kalau dilihat ekonomi globalnya cukup bagus, namun gejala adanya proteksi antarnegara perlu diwaspadai,” kata Sigit kepada Bisnis pada Minggu (18/3/2018).

Dia menuturkan, sejauh ini belum ada indikasi negara tujuan ekspor kendaraan roda dua dari Indonesia melakukan proteksi. Akan tetapi, negara seperti Vietnam telah melakukan proteksi terhadap kendaraan roda empat yang masuk ke negaranya.

Proteksi yang dilakukan suatu negara terhadap pengiriman kendaraan roda dua dari negara lain seperti Indonesia secara otomatis dapat membuat kinerja ekspor sepeda motor ke negara tersebut menjadi turun. “[Proteksi terhadap kendaraan roda dua dari negara lain] Mudah-mudahan tidak terjadi ya,” katanya.

Dia menambahkan, penguatan nilai mata uang dolar Amerika Serikat terhadap rupiah juga menjadi salah satu faktor penyebab peningkatan pengapalan sepeda motor dari Indonesia selain kondisi ekonomi global.

Menurutnya, harga sepeda motor dari Indonesia lebih kompetitif dengan penguatan mata uang dolar Paman Sam terhadap rupiah. “Ya itu salah satu faktor, menyebabkan produk kita lebih kompetitif,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yudi Supriyanto
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper