Bisnis.com, JAKARTA – Di pasar mobil listrik China pada kwartal 4 dan periode setahun lalu penuh, secara jelas menunjukkan para pemain dan pemenang persaingan.
BAIC EC secara signifikan berada di posisi paling atas kompetisi dengan angka penjualan terbanyak. Ini adalah model BAIC pertama yang memenangkan penghargaan Best Seller.
Di peringkat kedua, seperti dikutip situs mobil listrik global EV-Volume, adalah D2 dari ZhiDou yang merupakan merek mini mobil Geely.
Setelah start yang lambat di kwartal pertama dan kwartal kedua, BYD telah menguat lagi, menempatkan dua model di posisi ke-10. Pencapaian paling sukses tahun ini adalah BYD Song PHEV, yang berada di peringkat # 3 untuk tahun setelah hanya 8 bulan penuh penjualan.
Entri SUV kompak baru lainnya, SAIC Roewe eRX5 berhasil masuk ke posisi 10 besar. SUV ini telah mendapatkan banyak minat, baik sebagai BEV dan PHEVs.
BYD sekali lagi memenangkan perlombaan pabrikan, dengan angka penjualan mobil penumpang 113.700 unit, tetapi BAIC, termasuk sub-brand mereka Changhe, mendekati 104.500 unit. Oleh karena itu, 2018 kemungkinan akan menjadi perlombaan ketat antara BYD dan BJEV (BAIC), yang mencatat banyak perkembangan pada 2017.
Kejadian lain tahun lalu adalah mundurnya hibrida plug-in. Dari 2015 sampai 2016, pangsa mereka dalam campuran EV / PHEV sebesar 10% dan pada 2017 hanya 4%. Persyaratan yang lebih tinggi untuk menerima subsidi penuh, mandat yang lebih ketat untuk dorongan listrik semua di kota-kota besar dan lebih banyak model BEV dengan rentang E yang dapat diterima adalah alasan utama di balik tren ini.
Selain Seri BAIC EC, model lainnya juga berkembang secara signifikan pada 2017 di antaranya JAC iEV6S yang melonjak lebih dari 700%, sementara Changan Benni EV dan Kandi K12 lebih baik lagi, dengan pertumbuhan eksponensial tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
