Bisnis.com, JAKARTA - China tetap menjadi pasar terbesar plug-ins dengan margin cukup besar. Penjualan mobil listrik, termasuk kendaraan berat mencapai empat kali lebih tinggi daripada di Amerika Serikat yang berada di peringkat # 2.
Selain itu, dengan lebih dari 90% penjualan OEM dalam negeri, China juga merupakan produsen kendaraan plug-ins terbesar.
“Untuk 2018, kami memperkirakan penjualan NEV mencapai 920.000 unit untuk tipe mobil penumpang, sebanyak 82% di antaranya BEV dan 18% plug-in hybrids (PHEV),” demikian pernyataan EV-Volume, situs data based mobil listrik global.
Campuran BEV/PHEV sedang menuju tren listrik murni sejak 2 tahun terakhir. Pada 2017, penjualan BEV sebanyak 81%, dan pada tahun ini diperkirakan bertambah menjadi 82%. Pangsa BEV di China relatif tinggi dalam perbandingan internasional. Eropa dan Amerika Serikat memiliki sekitar 50% BEV dalam penjualan plug-in mereka.
Hal yang sama juga terjadi dari sisi segmentasi kendaraan plug-indi China. Setengah dari penjualan ada di segmen mini dan kecil, yang mana PHEVs tidak masuk akal.
Pelaporan berkala EV-Volume yang rinci adalah untuk pasar mobil penumpang. Selain itu, lebih dari 198.000 kendaraan komersial dijual di kategori NEV pada 2017. Untuk 2018, EV-Volume memperkirakan jumlahnya mencapai 210.000 unit, yang 80% di antaranya merupakan bus besar, dan kebanyakan listrik sepenuhnya.
Untuk bus listrik, sebanyak 98% penjualan dunia ada di China, hari ini. Pemimpin penjualan dalam negeri adalah Yutong, pemimpin ekspornya adalah BYD. EV-Volume memiliki database untuk penjualan bus listrik di seluruh dunia, yang tersedia berdasarkan permintaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel