Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilkada Serentak Dipredksi Tidak Akan Ganggu Pasar Otomotif

Pilkada Serentak Dipredksi Tidak Akan Ganggu Pasar Otomotif
Stan Honda pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 di Tangerang Banten, Jumat (11/8)-Ilustrasi/JIBI-Dwi Prasetya
Stan Honda pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 di Tangerang Banten, Jumat (11/8)-Ilustrasi/JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, SEMARANG - Pilkada serentak yang digelar pada tahun depan diyakini tidak akan mengganggu pasar kendaraan bermotor. Sejumlah agen pemegang merek (APM) optimistis penjualan akan stabil kendati ada potensi kegaduhan politik.

Division Head of Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia Attias Asril mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir pelaku usaha dan konsumen telah terbiasa dengan adanya kegaduhan politik. Sehingga, pilkada serentak dilakukan di berbagai daerah itu tidak akan mengganggu stabilitas ekonomi.

"Kalau dilihat sejak dua tahun terakhir banyak agenda politik dan kegaduhan. Masyarakat sudah mulai terbiasa dan tidak akan berdampak terlalu besar [pada pasar kendaraan]," kata dia di sela-sela Workshop PT Astra International Tbk., di Semarang, Rabu (6/12/2017).

Menurutnya, saat ini masyarakat dan pelaku usaha telah terbiasa menghadapi kericuhan politik. Jika ada faktor yang akan mengganggu penjualan, hanya kondisi makro ekonomi dan daya beli masyarakat.

Division Head Corporate Planning PT Astra Daihatsu Motor Rudy Ardiman menambahkan, kondisi ekonomi menjadi satu-satunya faktor yang mempengaruhi kinerja penjualan kendaraan bermotor. Kendati ada agenda politik besar, sepanjang ekonomi kuat maka penjualan akan tetap stabil.

“Kondisi ekonomi sangat berpengaruh ke pasar. Secara volume penjualan sangat fluktuatif yang tergantung dari kondisi ekonomi dan daya beli,” kata dia.

Dia menambahkan, jika partumbuhan ekonomi masih berada di atas 5% maka penjualan kendaraan masih akan positif dengan kisaran volume mencapai 1 juta hingga 1,1 juta unit. “Dilihat dari beberapa tahun terakhir tren memang seperti itu,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Tegar Arief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper