Bisnis.com, JAKARTA – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mencatat produksi kendaraan bermotor untuk kebutuhan pasar domestik dan ekspor sepanjang Semester I/2017 seimbang.
Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono mengatakan capaian perusahaan tidak terlepas dari kebijakan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir. Sejumlah kebijakan membuat peran industri otomotif dalam perekonomian nasional bisa terus meningkat.
“Tidak hanya Toyota, prinsipal otomotif lain yang telah menjadikan Indonesia sebagai basis produksi, sehingga potensi industri ini semakin besar,” katanya dalam acara pengumuman capaian ekspor Semester I/2017 Toyota, Jumat (28/7/2017) malam.
Dia melanjutkan bahwa 90% produksi kendaraan bermotor Toyota di Indonesia merupakan produksi dalam negeri. Produk seperti sedan, hatchback, LMPV (low multi purpose vehicle), dan hatchback sudah menggunakan komponen lokal sebanyak 60%—80%. MPV Innova mencapai 85% dan SUV (sport utility vehicle) Fortuner 75%.
TMMIN berjanji akan terus meningkatkan kandungan lokal. Belum lama, pabrikan Toyota menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan pemasok komponen lokal terkait produksi resin dan material yang ramah lingkungan. Selanjutnya perusahaan akan menggandeng berbagai pihak untuk melokalkan beberapa material seperti baja, alumunium, dan plastik sintetis.
Adapun saat ini Toyota memiliki tiga pabrik perakitan di Karawang, Jawa Barat. Total kapasitas produksi mobil dalam satu tahun sebanyak 466.000 unit.
Sementara itu dua pabrik lain di Sunter, Jakarta memiliki kapasitas produksi mesin 195.000 unit per tahun. Selain itu kapasitas iron casting pabrik ini sebanyak 12.000 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
_1692301785.jpg?w=348&h=261)
