Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KENDARAAN KOMERSIAL: Pasar Segmen Pikap Masih Belum Bangkit

Penjualan kendaraan niaga ringan segmen pikap masih belum menunjukkan perbaikan. Segmen ini seolah belum mampu mengimbangi perbaikan yang berhasil ditorehkan oleh kendaraan komersial lainnya.
truk
truk

Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan kendaraan niaga ringan segmen pikap masih belum menunjukkan perbaikan. Segmen ini seolah belum mampu mengimbangi perbaikan yang berhasil ditorehkan oleh kendaraan komersial lainnya.

Berdasarkan data Gabungan Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Rabu (26/4/2017) total penjualan pikap pada kuartal I/2017 hanya sebanyak 35.544 unit. Angka tersebut turun sekitar 13,9% dibandingkan capaian pada kuartal I/2016 yang mencapai 41.286 unit.

Kinerja tersebut berbanding terbalik dengan torehan positif yang berhasil diraih oleh segmen light truck dan light bus. Segmen ini pada kuartal I/2017 berhasil terjual sebanyak 15.056 unit, naik sebesar 12,84% dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun lalu yakni sebanyak 13.342 unit.

Kinerja cukup memuaskan juga berhasil diraih oleh kendaraan komersial segmen heavy truck, yang pada tiga bulan pertama tahun ini berhasil membukukan penjualan sebanyak 3.267 unit. Angka tersebut naik sekitar 84,78% dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun lalu yakni sebanyak 1.768 unit.

Sementara itu, penjualan segmen truck dan bus juga cukup memuaskan. Pada kuartal pertama tahun lalu segmen ini terjual sebanyak 1.987 unit, dan meningkat sebesar 46,9% pada periode yang sama tahun ini menjadi sebanyak 2.919 unit.

Secara umum, kenaikan penjualan kendaraan komersial terutama di kelas heavy truck dan light truck memang telah diprediksi oleh banyak kalangan sejak tahun lalu.

Penyebabnya, aktivitas di sektor industri pertambangan dan perkebunan mulai menggeliat sejalan dengan perbaikan harga sejumlah komoditas. Tak hanya itu, segmen ini juga tertolong oleh berjalannya berbagai proyek infrastruktur pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Tegar Arief
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper