Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MOBIL LISTRIK: Jerman Gelontorkan Subsidi, Industri Chip Terkerek

Kanselir Jerman Angela Merkel akan mengucurkan subsidi sebesar 1,2 miliar atau setara US$1,4 miliar untuk mendorong penggunaan mobil listrik. Kebijakan tersebut menjadi anugerah bagi industri lain seperti produsen chip asal Jerman, Infineon Technologies AG
Ilustrasi./.
Ilustrasi./.

Bisnis.com, BERLIN— Kanselir Jerman Angela Merkel akan mengucurkan subsidi sebesar 1,2 miliar euro atau setara US$1,4 miliar untuk mendorong penggunaan mobil listrik. Kebijakan tersebut menjadi anugerah bagi industri lain seperti produsen chip asal Jerman, Infineon Technologies AG.

Program subsidi itu akan dimulai pada Mei ini untuk membangun hingga 15.000 stasiun pengisian baterai. Program tersebut diartikan menjadi sekitar US$300 juta yang akan diraup industri chip pada 2019, kata Guenther Hollfelder, seorang analis di Baader Bank AG.

Menurut dia, Infineon berencana untuk memenangkan sebagian besar dana tersebut.

"Tidak ada yang lebih baik dari Infineon untuk menerima keuntungan tersebut. STMicroelectronics NV pun akan menjadi penerima keuntungan terbesar lainnya karena portofolio yang luas dan ikatan yang kuat dengan industri mobil khususnya di pasar asalnya Italia dan Perancis,” katanya, seperti dikutip Bloomberg, Senin (2/5).

Produsen mobil dengan pasar massal seperti PSA Peugeot Citroen maupun Daimler AG telah berjanji untuk menantang Tesla Motors Inc di mobil listrik, karena mendapatkan dorongan dari Program Merkel menurunkan harga kendaraan bagi konsumen.

Hal tersebut menjadi berita baik untuk produsen chip dalam mencari aliran pendapatan segar setelah permintaan di industri smartphone dan tablet mengalami perlambatan.

Chip mengontrol aliran listrik pada kendaraan ke berbagai bagian seperti airbag dan lampu LED. Harga chip diperkirakan sekitar US$700 per kendaraan. Pasar chip untuk mobil diperkirakan tumbuh menjadi US$38 miliar pada 2019 dari US$29 miliar tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper