Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Situasi Ekonomi Suram, Gaikindo Revisi Target Pasar Mobil 2015

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia bersiap-siap merevisi target penjualan mobil pada 2015.
Suramnya penjualan mobil pada 2015 sudah diprediksi sejak 2014. Itulah sebabnya target penjualan 2015 disamakan dengan target 2014 sebesar 1,2 juta unit. Namun, derasnya tekanan ekonomi domestik membuat target tersebut akan diturunkan lagi./Ilustrasi Pameran IIMS 2012-Jibiphoto
Suramnya penjualan mobil pada 2015 sudah diprediksi sejak 2014. Itulah sebabnya target penjualan 2015 disamakan dengan target 2014 sebesar 1,2 juta unit. Namun, derasnya tekanan ekonomi domestik membuat target tersebut akan diturunkan lagi./Ilustrasi Pameran IIMS 2012-Jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia bersiap-siap merevisi target penjualan mobil pada 2015 yang sebelumnya telah dipatok sama dengan realisasi pada 2014 sebesar 1,2 juta unit.

Ketua Umum Gaikindo Sudirman M. Rusdi mengatakan revisi pasar mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi dan kurs rupaih pada kuartal I/2015. Sebelumnya, Gaikindo menargetkan penjualan mobil sebesar 1,2 juta unit pada 2015. "Akhir Maret akan kami tinjau ulang," katanya, Selasa, (10/3/2015).

Menurut Sudirman, pertumbuhan ekonomi berpengaruh pada daya beli masyarakat. Adapun melemahnya nilai tukar rupiah berpengaruh pada biaya produksi. Kalangan industri saat ini masih menunggu sampai level berapa rupiah akan stabil. Dengan nilai rupiah yang masih fluktuatif, pelaku industri sulit membuat prediksi.

Kendati demikian, Sudirman masih melihat ada angin segar yang menggairahkan industri otomotif pada 2015. Dia menilai rencana pemerintah menggenjot proyek infrastruktur seperti membangun waduk dan jalan, memberi peluang bagi industri otomotif. "Proyek tersebut membutuhkan angkutan," ujarnya.

Berjalannya proyek infrastruktur akan menggenjot penjualan truk. Penjualan truk akan naik dan diikuti dengan meningkatnya penjualan kendaraan pikap kecil dan mobil penumpang. "Polanya seperti itu."

Sudirman mengatakan, penjualan truk menurun pada 2014. Saat ini separuh dari volume penjualan truk berasal dari stok lama. Menurut Sudirman penjualan truk dari stok lama mempertahankan harga lama. Alasannya, stok lama belum terpengaruh kurs rupiah yang melemah. Penjualan truk stok lama menggunakan patokan nilai tukar 11.700 per dolar Amerika Serikat.

Suramnya penjualan mobil pada 2015 sudah diprediksi sejak 2014. Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto memprediksi penjualan mobil tahun ini akan stagnan. Itulah sebabnya target penjualan 2015 disamakan dengan target 2014 sebesar 1,2 juta unit.

Jongkie menilai selain kurs rupiah faktor yang bisa menghambat laju penjualan mobil adalah kenaikan pajak progresif dan kenaikan suku bunga Bank Indonesia. Pada Desember 2014, produsen mobil harus tancap gas menjual 100.000 unit untuk memenuhi target.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper