Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Motor 2014 Melambat, Ini Pemantiknya

Pasar sepeda motor nasional pada 2014 hanya mengalami pertumbuhan 1,7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, atau di luar target yang dipatok sekitar 4%
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan sepeda motor nasional pada 2014 hanya mengalami pertumbuhan 1,7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, atau di luar target yang dipatok sekitar 4%.

Merujuk data terbaru yang dirilis Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor secara wholesales pada 2014 mencapai 7,908 juta unit. Sedangkan pada 2013 sebanyak 7,771 juta unit.

Pada awalnya, tahun lalu AISI menargetkan total penjualan sepeda motor ada di kisaran 8 juta unit hingga 8,1 juta unit.

Optimisme total pasar menembus 8 juta unit sempat semakin membesar dengan melihat raihan penjualan pada semester I/2014 yang mencapai 4,216 juta unit, atau rata-rata per bulan sekitar 702.746 unit.

Harapan pelaku usaha harus kandas di paruh kedua 2014 karena penjualan hanya mencapai 3,692 juta unit. Pada semester II/2014 rata-rata penjualan per bulan hanya sekitar 615.411 unit.

Pelaku usaha menilai penurunan penjualan terjadi karena terdampak langsung iklim politik Tanah Air yang sempat memanas.

Di sisi lain kenaikan harga bahan bakar di akhir tahun ikut memukul hasil penjualan sepeda motor nasional.

Pada kuartal terakhir tahun lalu, penjualan per bulan tidak pernah menembus angka psikologis 700.000  unit seperti yang diidamkan pelaku usaha.

Kuartal IV/2014, industri sepeda motor mencatatkan penjualan terkecil dibandingkan dengan capaian pada kuartal sebelumnya.

Pada kuartal I tahun lalu penjualan mencapai 1,990 juta unit, kuartal berikutnya naik menjadi 2,226 juta unit. Pada kuartal III/2014 penjualan mencapai 1,863 juta unit, sedangkan kuartal terakhir hanya 1,829 juta unit.

Melihat pasar pada semester II/2014 yang terus melandai, saat itu AISI menyatakan kepada Bisnis penjualan Desember tidak akan lebih baik dari November. Penjualan sepeda motor pada Desember ditutup dengan jumlah 561.253 unit, sedangkan bulan sebelumnya mencapai 587.131 unit.

“Apa lagi setelah harga bahan bakar naik terjadi inflasi. Pasar sedikit terkoreksi dan target tidak tercapai,” kata Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM) kepada Bisnis, Jumat (9/1).

Sebagai kontributor penjualan sepeda motor terbesar di Tanah Air di awal tahun lalu AHM menargetkan penjualan sekitar 5,2 juta hingga 5,3 juta unit. Target yang dipatok tersebut naik dari capaian pada 2013 sebanyak 4,7 juta unit atau menguasai 60,49% pasar.

Pada 2014 total penjualan AHM hanya mencapai 5,055 juta unit atau setara 63,92% dari total pasar. “Dampak pemilu di pertengahan tahun memang tidak sesuai harapan. Penjualan kami tidak sesuai target awal tapi lebih bagus dari tahun sebelumnya,” ujarnya.

Deputy Head Sales Promotion Department PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) Michael Chandra Tanadhi, sudah memprediksi melandainya pasar di akhir tahun. Dia menilai konsumen cenderung menunda pembelian karena sempat menunggu keputusan naiknya harga bahan bakar.

“Ekonomi belum kembali naik. Kebijakan “malu-malu” pemerintah untuk menaikan harga bahan bakar malah membuat konsumen menunggu. Seandainya saat itu keputusan cepat diambil pasar akan tumbuh dulu baru melandai,” ucapnya.

Penjualan Kawasaki pada 2014 mencapai 165.231 unit. Jumlah tersebut melenceng target yang mencapai 200.000 unit. Namun capaian penjualan tahun lalu itu meningkat dari penjualan pada 2013 yang mencapai 153.807 unit.

Penjualan Kawasaki pada Desember yang mencapai 11.105 unit menjadi penjualan bulanan yang terkecil pada periode Semeter II/2014. Rata-rata penjualan sepeda motor merek Kawasaki per bulan pada 2014 mencapai 13.769 unit.

Di sisi lain General Manager Marketing Communication, PR & Community Development PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Mohammad Masykur mengamini pula jika penjualan pada tahun lalu tidak sesuai harapan. Pada 2014 Yamaha sebenarnya menargetkan penjualan mencapai 2,6 juta unit.

Namun yang terealisasi hingga tutup tahun hanya 2,390 juta unit. Jumlah penjualan pada 2014 tersebut menurun dari raihan penjualan Yamaha pada 2013 yang mencapai 2,495 juta unit. Meski demikian, pada Desember pabrikan asal Jepang tersebut sempat mencatatkan pertumbuhan penjualan menjadi 161.124 unit dari raihan November yang mencapai 130.200.

Menurut Masykur, pihaknya sudah memprediksi akan tidak tercapainya target penjualan tahun ini. Meski demikian Yamaha tetap harus menggenjot penjualan pada Desember 2014 melalui kontribusi Mio terbaru di segmen skuter matik.

“Prediksi kami meleset. Sesudah pemilu biasanya demand membaik, tapi ini tidak terjadi dan diperparah kenaikan harga bahan bakar,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper