Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Genjot Penjualan, Pasar Otomotif Butuh Penyegaran

Pasar otomotif baik mobil maupun sepeda motor tahun ini diperkirakan jalan di tempat, pihak agen pemegang merek dituntut giat melakukan penyegaran pada produk yang ditawarkan untuk menggenjot pasar
Pameran otomotif. /Bisnis.com
Pameran otomotif. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pasar otomotif baik mobil maupun sepeda motor tahun ini diperkirakan jalan di tempat, pihak agen pemegang merek dituntut giat melakukan “penyegaran” pada produk yang ditawarkan untuk menggenjot pasar.

Pada 2015 pasar diperkirakan stagnan karena ekonomi masih melambat. Dari informasi yang dirangkum Bisnis.com, pelaku usaha menilai mayoritas konsumen cenderung menunda pembelian saat terdampak kenaikan harga bahan bakar. Pengaruhnya terhadap pasar dikatakan pelaku bisnis bisa terjadi paling cepat 2-3 bulan dan paling lama hingga 6 bulan.

Hal itu diperparah dengan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 7,75%, dan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing yang terus terganggu. Menurut pelaku usaha bangkitnya optimisme pasar akan bergantung pada usaha pemerintah dalam memelihara stabilitas politik serta makro ekonomi ke depan.

Pasar yang jalan di tempat pun terprediksi karena mengacu raihan penjualan pada 2014 yang tidak menyentuh target. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) awalnya menyatakan target penjualan pada 2014 mencapai 1,25 juta unit naik dari raihan pada 2013 yang mencapai 1,229 juta unit.

Pada periode Januari-November 2014 Gaikindo menyebut penjualan baru mencapai 1,129 juta unit. Oleh karena itu Gaikindo menyatakan target tahun ini tidak akan tercapai atau bahkan menurun 0,8% dari raihan pada 2013. Meski demikian, Gaikindo belum merilis data penjualan mobil terbaru hingga tutup tahun 2014.

Di lain pihak Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) pada 2014 sempat menargetkan penjulan sepeda motor menembus 8 juta unit. Namun raihan penjualan sepeda motor nasional yang menjadi anggota AISI pada Januari-November 2014 baru mencapai 7,34 juta unit.

Oleh karena itu AISI menyatakan raihan penjualan pada 2014 hanya akan mencapai 7,9 juta unit naik dari capaian tahun sebelumnya yang mencapai 7,7 juta unit. Seperti halnya Gaikindo, AISI pun hingga berita ini diturunkan belum mempublikasikan data penjualan hingga Desember 2014.

Menurut Davy J Tuilan, 4W Sales Marketing and DND Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), untuk menggenjot penjualan unsur kebaruan atau newness sebuah produk harus selalu dihadirkan. Dalam pemasaran elemen newness dinilai Davy memiliki dampak yang besar terhadap penjualan suatu produk.

Davy pun mengamini bahwa untuk menghadapi pasar yang diperkirakan stagnan Suzuki akan menghadirkan kebaruan pada beberapa produk. Davy belum bisa menginformasikan produk apa saja yang akan mengalami “penyegaran”. Dia mengisyaratkan pada 2015 Karimun Wagon R akan hadir dengan varian bertransmisi otomatis.

“Dalam marketing ada elemen newness, dan itu ternyata dampaknya besar terhadap penjualan atau pemasaran suatu produk. Kami punya keterbatasan, tapi kami punya prioritas. Prioritas pengembangan kami saat ini di Ertiga dan Wagon R,” kata Davy, Minggu (04/1).

General Manager Marketing Strategy & Product Planning PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Budi Nur Mukmin menilai konsumen jarang melihat segmen atau jenis kendaraan yang akan dibeli. Selain fungsi dalam membeli mobil, yang menjadi pertimbangan konsumen adalah desain pada kendaraan.

Budi mengatakan Nissan akan melakukan pembaruan pada beberapa produk yang ditawarkan tahun ini. Pada 2015 NMI akan mengedepankan X-Trail di segmen sport utility vehicle (SUV) dan Navara di segmen double cabin. Untuk X Trail, sepenuhnya mengalami pembaruan pada akhir 2014. Navara akan dihadirkan yang terbaru tahun ini.

“Konsumen itu cenderung tidak peduli terhadap definisi kendaraan yang akan dibeli. Tapi yang dilihat konsumen selain fungsi adalah desain dan karakter dari kendaraan tersebut,” tutur Budi.

Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Rahmat Samulo mengami Budi bahwa masyarakat cenderung melihat desain yang agresif pada kendaraan setelah fungsi. Oleh karena itu menurut Samulo, pihaknya selalu berusaha menghadirkan kendaraan sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia dengan desain yang disesuaikan selera pasar.

“Saat ini kami menilai kendaraan kami masih sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Terkait penyegaran pasti nanti kami kabarkan, tapi memang ada rencana mengeluarkan kendaraan high SUV. Dalam memilih kendaraan saya melihat masyarakat bukan karena istilah nama kendaraan, tapi desain yang agresif misalnya,” ujar Samulo.

Menurut Deputy Sales Division PT Astra Honda Motor (AHM) Thomas Wijaya, untuk menggenjot penjualan pada 2015 selain melakukan melakukan program promosi pihaknya akan meluncurkan beberapa produk baru. Dalam hal pembayaran pembelian, Honda menawarkan kredit rendah bunga dan uang muka menarik.

Dalam penyegaran produk,  Honda berharap diluncurkannya Beat series pada minggu kedua Desember 2014 lalu akan mengatrol penjualan awal tahun ini.

“Pada 2015 pasti ada produk baru, terutama awal tahun dan menjelang Lebaran karena pasar sedang naik. Dalam satu tahun AHM minimal meluncurkan 10 produk baik varian penyegaran atau pun yang benar-benar baru. Tapi jumlah tersebut di luar big bike,” ucap Thomas.

Menurut General Marketing and Sales Two Wheels PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Yohan Yahya, tahun ini SIS berencana meningkatkan penjualan dari raihan pada 2014 yang diperkirakan sekitar 280.000 unit.

Yohan mengatakan, hal tersebut akan dilakukan dengan melakukan “penyegaran” pada brand Satria, Address, dan Smash. Selain itu, Suzuki pun berencana meluncurkan sepeda motor baru pada kuartal I/2015, tetapi jenisnya belum dapat diinfokan saat ini.

“Akan ada penyegaran beberapa produk. Selain itu triwulan pertama 2015 satu model baru akan diluncurkan. Kemudian berikutnya akan diluncurkan lagi model dan varian baru untuk menggenjot penjualan pada 2015, tapi waktu pastinya belum bisa kami infokan,” ujar Yohan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper