Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Persaingan Sengit Di Segmen Skutik

Persaingan di segmen skuter matik semakin sengit dengan hadirnya beberapa varian baru dari berbagai merek, karena pelaku bisnis sadar potensi di segmen tersebut yang diperkirakan akan berkontribusi hingga 70% bahkan lebih terhadap total pasar

Bisnis.com, JAKARTA—Persaingan di segmen skuter matik semakin sengit dengan hadirnya beberapa varian baru dari berbagai merek, karena pelaku bisnis sadar potensi di segmen tersebut yang diperkirakan akan berkontribusi hingga 70% bahkan lebih terhadap total pasar.

Suzuki pada November mulai memasarkan skutik barunya, Address. Sedangkan Yamaha, pada (5/12) meluncurkan Mio baru bertknologi Blue Core. Pemain di industri sepeda motor terbesar di Indonesia, Honda, pada (11/12) meluncurkan dua varian Beat yang berbeda.

Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonsia (AISI) memperkirakan segmen skuter matik (skutik) pada 2017 berkontribusi 70%-75% dari total pasar sepeda motor. Pada tahun tersebut, AISI pun optimistis total pasar sepeda motor mencapai 10 juta unit.

Merujuk data AISI, pada 2013 total pasar sepeda motor mencapai 7,77 juta unit. Dari jumlah tersebut, kontribusi skutik mencapai 63,02% atau setara  4,89 juta unit. Pada periode Januari-November 2014 total pasar sepeda motor mencapai 7,24 juta unit, dengan kontribusi skutik mencapai 66,78% atau setara 4,9 juta unit.

Bahkan menurut Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM) Margono Tahuwijaya, kontribusi skutik 70% dari total pasar akan terjadi pada 2015. Diluncurkannya Honda Beat terbaru diharapkannya akan memperkuat dominasi Honda di segmen skutik.

Margono mengklaim, pihaknya saat ini menguasai sekitar 70% pangsa pasar skutik di kelas low entry macam Beat. Dari total pasar skutik, dominasi Honda lebih besar lagi hingga 72,73%. Pada periode Januari-November 2014 penjualan skutik AHM mencapai 3,56 juta atau setara 76,27% dari total pasar AHM yang mencapai 4,67 juta unit.

“Dengan adanya dua varian Beat terbaru kami ingin mempertahankan pangsa pasar di atas 70%,” kata Margono, Kamis (11/12).

General Manager Marketing Communication, PR & Community Development PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Mohammad Masykur mengatakan, Mio generasi terbaru diproyeksikan terjual hingga 860.000 unit pada 2015. Kontribusi Mio terbaru diharapkan dapat menggenjot penjualan di segmen skuter matik hingga 30%.

Pada peride Januari-November total penjualan sepeda motor Yamaha telah mencapai 2.229.778 unit. Dari jumlah tersebut, segmen skuter matik (skutik) terjual 1.262.274 unit dengan dominasi brand Mio hingga 50%. Masykur merasa optimistis target tersebut tercapai karena dengan teknologi terbaru yaitu Blue Core, Mio generasi ketiga tersebut diklaim lebih irit bahan bakar hingga 50% dibandingkan Mio dengan teknologi karburator keluaran 2008.

"Teknologi tersebut memungkin pembakaran menjadi optimal, namun pendinginan tetap maksimal. Di sisi lain tenaga yang didapat tetap terjaga," kata Masykur.

General Marketing and Sales Two Wheels PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Yohan Yahya mengatakan Address ke depan diharapkan dapat laku terjual 10.000 unit per bulan di pasar Indonesia. Skutik  tersebut merupakan produk dalam negeri yang sudah diperkenalkan di pameran sepeda motor Jerman akhir September lalu.

Address pun akan diekspor mulai Januari ke sekitar 20 negara di Eropa, Jepang, Australia, dan sebagian negara di kawasan Asia Tenggara. Dengan diluncurkannya Address untuk menggenjot pasar dalam negeri juga ekspor memperlihatkan kesungguhan Suzuki untuk memperluas pasar skutik.

Kontribusi segmen skutik di Suzuki mencapai 26,18% pada periode Januari-November 2014 atau setara 69.080 unit. Pada periode yang sama total pasar Suzuki mencapai 263.771 unit. Meski demikian Yohan tidak menyebut target pangsa pasar skutik yang ingin diraih ke depan pasca dipasarkannya Address.

“Kami memang ingin memperluas pasar skutik karena segmen tersebut menjadi yang terbesar dari total pasar sepeda motor nasional. Untuk pangsa pasar itu kan hasil, target kami 10.000 unit per bulan untuk Address,” ujar Yohan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper