Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASAR SEPEDA MOTOR Terpukul Kenaikan Harga Bahan Bakar

Wholesales sepeda motor pada November menurun 13,7% jika dibandingkan dengan Oktober karena efek langsung dari kenaikan harga bahan bakar
Sulit untuk mencapai 8 juta unit. /Bisnis.com
Sulit untuk mencapai 8 juta unit. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTAWholesales sepeda motor pada November menurun 13,7% dibandingkan dengan Oktober, karena efek langsung dari kenaikan harga bahan bakar.

Merujuk data terbaru Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), pada November wholesales sepeda motor hanya mencapai 587.131 unit. Sedangkan pada Oktober penjualannya mencapai 680.642 unit. Dengan pencapaian tersebut penjualan pada periode Januari-November baru menembus 7.347.688 unit.

Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala mengatakan pengaruh kenaikan harga bahan bakar setidaknya akan mempengaruhi penjualan sepeda motor setidaknya hingga tiga bulan ke depan. Sigit menyanggah jika penurunan penjualan diperparah pula kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia dari 7,5% menjadi 7,75%.

Sigit menilai kenaikan suku bunga 0,25% tidak terlalu memberatkan konsumen sepeda motor meskipun sebagian besar pembelian dilakukan secara kredit.

“Faktor utama saya lihat karena daya beli menurun akibat inflasi tinggi yang disebabkan kenaikan harga bahan bakar. Kalau BI rate saya rasa tidak terlalu berpengaruh,” kata Sigit kepada Bisnis, Minggu (7/12/2014).

Karena hal tersebut, pada November agen pemegang merek (APM) sepeda motor pun cenderung mengurangi pasokan ke diler. Akan tetapi Sigit tidak menyebutkan jumlah penjualan secara retailsales atau pun stok yang saat ini tersisi di diler.

Sigit menyebut, target yang dicanangkan AISI tahun ini besar kemungkinan tidak akan tercapai. Pada 2014 penjualan diharapkan menembus 8 juta unit dari kontribusi lima merek yang tergabung dalam AISI yaitu Kawasaki, Yamaha, Honda, TVS dan Suzuki. Terget tersebut naik dari capaain tahun lalu yang 7.771.014 unit.

Untuk mencapai target 8 juta unit, pada Desember jumlah penjualan harus menyentuh sekitar 660.000 unit. Akan tetapi angka tersebut sulit diraih mengingat penjualan pada Desember diperkirakan akan turun.

“Sulit untuk mencapai 8 juta unit. Desember penjualan saya rasa ada di kisaran 500.000-550.000 unit, lebih disebabkan karena hari kerja lebih sedikit. Kalau daya beli pada Desember kami belum mengetahui seberapa besar penurunannya. Tahun ini diperkirakan total pasar hanya 7,9 juta unit,” ujar Sigit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper