Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ISUZU ASTRA Revisi Target Penjualan 2014 Turun 2.000 Unit

PT Isuzu Astra Motor Indonesia merevisi target penjualan pada 2014 dari sekitar 30.000 unit menjadi kisaran 28.000 unit. Pasalnya, raihan penjualan hingga September belum menunjukan tren positif
 Isuzu gallery
Isuzu gallery

Bisnis.com, JAKARTA—PT Isuzu Astra Motor Indonesia merevisi target penjualan pada 2014 dari sekitar 30.000 unit menjadi kisaran 28.000 unit. Pasalnya, raihan penjualan hingga September belum menunjukan tren positif.

Periode Januari-September 2014 PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) hanya berhasil menjual 21.276 unit kendaraan. Pada kuartal I unit usaha grup Astra International tersebut mencatatkan 7.920 unit penjualan atau rata-rata per bulan 2.640 unit.

Pada kuartal II total penjualan IAMI mencapai 6.570 unit atau rata-rata penjualan mencapai 2.190 unit per bulan. Pada kuartal III penjualan Isuzu mencapai 6.786 unit atau rata-rata 2.262 unit per bulan.

Di kuartal IV/2014, untuk meraih target awal Isuzu harus menjual setidaknya sekitar 2.900 unit per bulan. Hal tersebut sulit diraih Isuzu. Menurut Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Yohannes Nangoi, akhir tahun penjualan Isuzu tidak akan melesat tajam.

Sebabnya, sekitar 75% line up kendaraan yang dipasarkan Isuzu merupakan kendaraan komersial. Di akhir tahun, pasar dinilai pelaku usaha otomotif memang akan menunjukan tren positif, terdorong momen Natal dan tahun baru.

Agen pemegang merek (APM) cenderung melakukan gimik pemasaran seperti promo diskon untuk meraih konsumen. Namun hal tersebut bisa meningkatkan penjualan secara signifikan jika pada kendaraan penumpang.

“Mungkin untuk kendaraan penumpang bisa. Tapi mayoritas kendaraan kami itu commercial vehicle. Tapi saya optimistis penjualan pada Oktober akan naik sekitar 7%-8% dibandingkan dengan September,” kata Yohannes kepada Bisnis, Rabu (22/10).

Pada September penjualan IAMI mencapai 2.430 unit, naik dari bulan Agustus yang hanya 2.340 unit. Jika Oktober penjualan naik hingga 8%, penjualan IAMI pada bulan kesepuluh mencapai 2.625 unit. Jika rata-rata penjualan per bulan pada kuartal terakhir seperti yang diharapkan Yohannes, target 28.000 akan tercapai.

Target penjualan yang ingin diraih pada tahun ini pun turun dari raihan tahun sebelumnya. Data penjualan Astra International menyebutkan, pada 2012 pasar Isuzu mencapai 33.165 unit. Pada 2013 jumlahnya 31.527 unit.

“Penjualan memang sangat dipengaruhi iklim ekonomi dan politik. Kendaraan niaga penjualannya memang agak turun. Dikarenakan barang tambang dan komoditas ikut merosot. Sedangkan nilai tukar dolar naik dan ekonomi slow down,” ujarnya.

Yohannes menambahkan, meski tahun ini penjualan Isuzu diperkirakan turun pihaknya akan menggenjot penjualan tahun depan. Target pada 2015 IAMI ingin membukukan hingga 35.000 unit penjualan.

Sikap optimistis Yohannes bukan tanpa alasan. Pabrik Isuzu yang baru di Karawang akan segera dioperasikan. Selain itu, kondisi politik dan ekonomi dalam negeri pada 2015 dinilai akan lebih stabil, dan membuat pasar kendaraan komersial lebih bergairah.

“Tapi tahun depan digenjot lagi. Harapan saya dengan pelantikan presiden baru kondisi stabil dan ekonomi China membaik, yang otomotis ekspor komoditi naik juga. Ini mendorong semuanya. Selain itu, pabrik baru kami akan dioperasikan sehingga produksi aman,” ucapnya.

Sebagai catatan, pabrik IAMI yang lama di Bekasi memiliki kapasitas produksi maksimal 40.000 unit per tahun. Sedangkan pabrik baru diproyeksikan bisa memproduksi hingga 80.000 unit kendaraan per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nurbaiti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper