Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ISUZU Siapkan Produk Ekspor Dari Basis Produksi Karawang

Pada 2015 mendatang Isuzu siap mengoperasikan pabrik baru dengan kapasitas produksi lebih besar di Karawang. Pabrik itu diklaim memproduksi truk yang akan diekspor oleh merek otomotif yang bernaung di Astra Grup tersebut
Isuzu MU-X, pesaing utama Mitsubishi Pajero Sport dan Toyota Fortuner/Drive.com
Isuzu MU-X, pesaing utama Mitsubishi Pajero Sport dan Toyota Fortuner/Drive.com

Bisnis.com, JAKARTA - Isuzu siap mengoperasikan pabrik baru dengan kapasitas produksi signifikan di Karawang. Pabrik ini ditargetkan memproduksi truk yang akan diekspor.

Di tahap awal, pabrik baru itu mampu memproduksi 50.000-55.000 unit truk per tahun. Sejatinya, pabrik ini sudah disiapkan untuk mengantisipasi permintaan yang lebih besar. Sehingga kapasitas produksi dapat meningkat hingga 80.000 unit per tahun.

Meski demikian, Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Yohannes Nangoi mengatakan saat ini pihaknya belum dapat mengabarkan secara pasti kapan akan memulai proyek itu serta negara mana yang akan disasar.

Menurutnya, dari kapasitas produksi pabrik baru itu, sekitar 35%-nya akan dialokasikan untuk ekspor. “Ekspor belum kami putuskan ke negara mana saja. Masih kami pelajari. Dari kapasitas tersebut 20%-35% untuk ekspor,” katanya belum lama ini.

Saat ini IAMI baru mengekspor komponen kendaraan saja. Tujuan utamanya adalah Filipina dan India. Persentase kontribusi ekspor sebanyak 70% masih Filipina dan sisanya India.

Pabrik baru yang akan dioperasikan pada 2015 tersebut hanya akan memproduksi jenis truk yaitu Isuzu Elf di segmen light truck dan Giga pada medium truck. Produk IAMI yang lain dibuat di kawasan industri Sunter, Jakarta Utara.

“Di pabrik baru kita tidak membuat kendaraan komersial kecil. Kita assembling di pabrik lama Astra di Gaya Motor Sunter,” ucapnya.

Yohannes menambahkan, pangsa pasar truk Isuzu periode Januari-Juli 2014 mengalami kenaikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Untuk light truck naik dari 16% menjadi 18%, dan medium truck dari 11% menjadi 16%. Meski demikian volume penjualan turun sebesar 11,9%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper