Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Global Belum Pulih, Target Ekspor Ban Meleset

Nilai penjualan ban ke luar negeri sepanjang tahun lalu tak memenuhi target. Realisasi ekspor hanya menghasilkan US$1,08 miliar, sebelumnya diproyeksikan bakal mencapai US$1,5 miliar.

Bisnis.com, JAKARTA—Nilai penjualan ban ke luar negeri sepanjang tahun lalu tak memenuhi target. Realisasi ekspor hanya menghasilkan US$1,08 miliar, sebelumnya diproyeksikan bakal mencapai US$1,5 miliar.

Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) mencatat ekspor tersebut terdiri dari ban mobil penumpang serta kendaraan komersial.

Selama 2013, kontribusi ekspor keduanya merosot 17,3% menjadi US$937,68 juta dan 9% menjadi US$146,02 juta secara year-on-year.

Ketua APBI Azis Pane mengatakan lemahnya pencapaian ekspor lantaran situasi perekonomian global belum pulih. Utamanya, konflik yang melanda sejumlah negara di kawasan Timur Tengah, seperti Mesir, Siria, dan Irak.

"Sebab, 30% ekspor ban dari Indonesia ke Timur Tengah. Selain itu, permintaan mobil di kawasan Eropa juga turun sampai 16%. Dampaknya, bisnis industri pendukung mobil habis-habisan termasuk produsen ban," tuturnya kepada Bisnis, Selasa (4/2/2014).

Penjualan si karet bundar ke luar negeri bukan hanya merosot secara nilai melainkan pula kuantitas. Jumlah ekspor tahun lalu hanya 30,42 juta unit, anjlok 5,2% (y-o-y). Nilainyapun menyusut 16,3% menjadi US$1,08 miliar dari US$1,29 miliar pada 2012.

Rincinya, ekspor ban mobil penumpang atau passenger car radial (PCR) melorot sampai 5,5% menjadi 27,11 juta unit pada 2013 dari 28,69 juta unit di tahun sebelumnya. Adapun ban bias untuk kendaraan komersil hanya 3,31 juta unit, amblas 2,5% dari 3,39 juta unit.

"Sekitar 80% penyerapan karet itu untuk industri ban. Kalau penjualan global kami merosot menunjukkan permintaan karet juga turun," ucap Azis.

Nilai ekspor US$1,5 miliar merupakan target optimistis yang ditetapkan APBI pada awal 2013. Setelah mencermati kondisi pasar, asosiasi itu lantas mengoreksinya menjadi hanya US$1,1 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper