Bisnis.com, JAKARTA - Pengusaha otomotif khawatir kinerja penjualan kendaraan komersial akan menurun pada tahun depan, karena dampak dari melemahnya daya beli konsumen yang dipicu kenaikan suku bungan kredit.
Edy Jusuf Oekasah, Division Head Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia, agen tunggal pemegang merek Izusu, mengatakan kebijakan pemerintah menaikkan BI Rate yang diikuti patokan suku bunga kredit menjadi semakin tinggi akan terasa dampaknya pada t2014.
“Jika kenaikan BI Rate berdampak, daya beli konsumen menurun sehingga barang konsumsi kurang terserap oleh pasar, maka penjualan kendaraan komersial tidak tumbuh,” ujarnya, Sabtu (23/11/2013).
Menurutnya, kenaikan patokan suku bunga menjadi salah satu faktor penyebab penjualan kendaraan komersial menjadi stagnan atau bahkan menurun sehingga tidak bisa mencapai pertumbuhan yang diharapkan banyak pengusaha otomotif sekitar 5%.
Dengan demikian, lanjutnya, pemerintah diharapkan dapat menurunkan kembali BI Rate sehingga berdampak tidak memberatkan kemampuan daya beli konsumen, dan juga dapat mendorong laju pertumbuhan industri yang tentu membutuhkan armada pengangkutan.
Dia mengatakan pemerintah perlu terus menggenjot pembangunan infrastruktur, seperti jalan raya, yang membutuhkan armada truk pengangkutan untuk mendukung proyek tersebut, dan dengan kondisi jalan yang lebih baik maka arus barang dan jasa menjadi semakin lancar.
Selain itu, imbuhnya, pemerintah diminta untuk mengusahakan agar penyelenggaraan pemilihan umum dapat berjalan lancar sehingga tidak menimbulkan masalah yang dapat membebani laju pertumbuhan ekonomi nasional.