Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PHEV Bisa Jadi Pionir Kendaraan Listrik di Indonesia

PT Mitsubishi Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) memprediksi perkembangan kendaraan listrik di Indonesia dimulai dengan model plug-in hybrid electric vehicle (PHEV). Alasannya, dengan fasilitas pengisian daya yang terbatas, model PHEV bisa tetap berjalan.
Mitsubishi Outlander PHEV. /Bisnis.com-Chamdan Purwoko
Mitsubishi Outlander PHEV. /Bisnis.com-Chamdan Purwoko

Bisnis.com, JAKARTA--PT Mitsubishi Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) memprediksi perkembangan kendaraan listrik di Indonesia dimulai dengan model plug-in hybrid electric vehicle (PHEV). Alasannya, dengan fasilitas pengisian daya yang terbatas, model PHEV bisa tetap berjalan.

Kendaraan listrik PHEV selain menggunakan mesin konvensional, juga dapat diisi daya melalui soket, dan menghasilkan listrik melalui mesin kendaraan. Kehadiran infrastruktur pengisian daya akan lebih masif karena kehadiran kendaraan listrik.

Director of Coordination & Development Division MMKSI Ogi Ikematsu mengatakan, untuk meningkatkan populasi kendaraan listrik bisa dimulai dengan PHEV. Bersamaan dengan itu, pengembangan stasiun pengisian daya berkembang sehingga kehadiran battery electric vehicle (BEV) akan semakin mudah.

"Bisa mulai dengan PHEV, ketika fasilitas pengisian daya makin banyak BEV bisa masuk," ujarnya di Jakarta, Rabu (5/12/2018).

Mitsubishi pada Februari lalu telah menyerahkan 8 unit Mitsubishi Outlander PHEV yang merupakan model SUV plug-in hybrid, 2 unit kendaraan listrik i-MiEV dan 4 unit quick charger kepada pemerintah Indonesia.

Penyerahan kendaraan listrik dan alat pengisian daya itu bertujuan meningkatkan kesadaran terkait kendaraan listrik sekaligus menjadi bahan studi pengembangan infrastruktur listrik di Indonesia.

Mitsubishi Outlander PHEV menjadi salah satu kendaraan listrik yang paling laris di dunia. Untuk Indonesia, harga kendaraan Mitsubishi itu ataupun kendaraan listrik pada umumnya masih mahal jika tanpa insentif pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper