Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pekerja Kembali ke Pabrik GM di Kanada, Serikat Pekerja Temui PM Trudeau

Pekerja kembali ke jalur perakitan di pabrik General Motors (GMN) Oshawa, Ontario, pada Selasa (27/11/2018), setelah sehari sebelumnya pemimpin serikat pekerjanya memprotes berita bahwa pabrik itu telah dijadwalkan untuk ditutup pada Desember 2019.
Pekerja GM berkumpul untuk pertemuan UNIFOR Local 222 di dekat pabrik perakitan General Motors di Oshawa, Ontario, Kanada 26 November 2018. /REUTERS-Carlos Osorio
Pekerja GM berkumpul untuk pertemuan UNIFOR Local 222 di dekat pabrik perakitan General Motors di Oshawa, Ontario, Kanada 26 November 2018. /REUTERS-Carlos Osorio

Bisnis.com, TORONTO - Pekerja kembali ke jalur perakitan di pabrik General Motors (GMN) Oshawa, Ontario, pada Selasa (27/11/2018), setelah sehari sebelumnya pemimpin serikat pekerjanya memprotes berita bahwa pabrik itu telah dijadwalkan untuk ditutup pada Desember 2019.

Colin James, Presiden Unifor Local 222, yang mewakili pekerja di pabrik itu, menegaskan pada Selasa pagi bahwa para anggotanya telah kembali bekerja.

Para pemimpin serikat pekerja dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Justin Trudeau di Ottawa pada Selasa sore. Trudeau telah menyatakan "kekecewaan mendalam" pada langkah GM pada Senin (26/11/2018).

Penutupan pabrik, yang mempengaruhi 2.973 pekerja jalur perakitan, akan mengakhiri lebih dari 1 abad produksi kendaraan di kota timur Toronto itu. Ini adalah bagian dari restrukturisasi yang lebih luas yang akan menghilangkan 15.000 pekerjaan, kata GM pada Senin.

Pada konferensi pers di Oshawa pada hari Senin, Presiden Nasional Unifor Jerry Dias menjanjikan "satu neraka pertarungan."

Pada 2009, GM menutup pabrik truk Oshawa, menyalahkan lemahnya permintaan terhadap truk pikap dan SUV. Kota ini memiliki sejarah panjang kerusuhan buruh. Ketika penutupan pabrik truk diumumkan, konvoi sekitar 250 mobil mengelilingi fasilitas operasi Oshawa GM, yang menghentikan produksi.

Selama pemogokan pada 1996, di tengah desas-desus bahwa perusahaan akan mencoba untuk memulai kembali produksi, sekelompok pekerja mengambil alih pabrik, mengelas pintu yang ditutup di belakang mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper