Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terlalu Dini Sebut Industri Komponen Lokal Senjakala Hadapi Era Mobil Listrik

Industri komponen otomotif dinilai tidak akan mengalami kemerosotan seiring dengan upaya pemerintah untuk merealisasikan era kendaraan dengan daya berbasis listrik.
Ilustrasi - Pabrik baterai untuk kendaraan listrik BMW Brilliance Auto. /BMW
Ilustrasi - Pabrik baterai untuk kendaraan listrik BMW Brilliance Auto. /BMW

Bisnis.com, JAKARTA – Industri komponen otomotif dinilai tidak akan mengalami kemerosotan seiring dengan upaya pemerintah untuk merealisasikan era kendaraan dengan daya berbasis listrik.

Putu Juli Ardika, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian menjelaskan pemerintah sebenarnya mendorong hadirnya low carbon emission vehicle (LCEV) atau kendaraan dengan emisi karbon rendah. Upaya itu direalisasikan secara bertahap dan telah dicanangkan dalam peta jalan atau roadmap yang disusun Kemenperin.

Menurutnya, rencana itu akan dimulai dari peningkatan pemanfaatan kendaraan hybrid dan plug-in hybrid yang berbahan bakar biofuel, hingga nantinya mengarah pada kendaraan listrik atau electrical vehicle (EV) dan pada akhirnya fuell cell.

Dengan begitu, dia menegaskan bahwa proses transformasi bertahap tersebut akan diikuti oleh industri pendukung, termasuk penyedia komponen otomotif.

“Terlalu dini untuk mengatakan senjakala. Kami dorong local endowment atau nilai tambah,” ungkapnya dalam Focus Group Discussion bertajuk 'Senjakala Industri Komponen Otomotif dalam Menghadapi Era Mobil Listrik di Indonesia', Rabu (18/7/2018).

Berdasarkan peta jalan Kementerian Perindustrian, LCEV diharapkan berkontribusi 10% terhadap produksi dalam negeri pada 2020. Selang 5 tahun setelahnya, sumbangsih diharapkan naik menjadi 20% dan hingga akhirnya menyentuh 35% pada 2035.

Wan Fauzi, Dewan Pengawas Perkumpulan Industri Kecil Menengah Komponen Otomotif (PIKKO), menilai bahwa pihaknya sebenarnya menyambut baik rencana pemerintah tersebut.

Pihaknya optimistis dapat mengikuti roadmap tersebut sehingga tetap dapat memenuhi kebutuhan industri otomotif. “Apalagi ini kan bertahap, sehingga bisa kami ikuti. Teknologi kita bisa ikuti,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper