Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Sepeda Motor Naik 46,06%

Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia mencatatkan pengapalan kendaraan roda dua dari Indonesia terus menunjukkan peningkatan. Pada Januari hingga Mei 2018, ekspor sepeda motor tercatat lebih tinggi 46,06% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Model berfoto dengan salah satu sepeda motor yang dipamerkan di Jakarta Fair JIExpo Kemayoran Jakarta, Minggu (11/6)./JIBI-Dwi Prasetya
Model berfoto dengan salah satu sepeda motor yang dipamerkan di Jakarta Fair JIExpo Kemayoran Jakarta, Minggu (11/6)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA—Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia mencatatkan pengapalan kendaraan roda dua dari Indonesia terus menunjukkan peningkatan. Pada Januari—Mei 2018, ekspor sepeda motor tercatat lebih tinggi 46,06% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), ekspor kendaraan roda dua pada 5 bulan pertama tahun ini mencapai 226.444 unit, sedangkan pada periode yang sama tahun lalu pengapalan sepeda motor dari Indonesia ke beberapa negara lain hanya mencapai 155.034 unit.

Persentase pertumbuhan pengapalan kendaraan roda dua dari Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan sejak awal tahun ini.  

Sigit Kumala, Ketua Bidang Perdagangan AISI, mengatakan, persentase pertumbuhan ekspor sepeda motor dari Indonesia yang terus terjadi karena tiga penyebab. Pertama, terdapat perluasan negara tujuan ekspor kendaraan roda dua oleh para eksportir sepeda motor dari dalam negeri.

Kedua, membaiknya perkembangan ekonomi di negara-negara tujuan ekspor sepeda motor sehingga membuat permintaan kendaraan roda dua di negara tersebut menjadi lebih baik. Ketiga, pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Menurutnya, pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar Negeri Paman Sam membuat harga sepeda motor yang diproduksi di Indonesia menjadi lebih kompetitif lagi dari sebelumnya. Tingginya produksi kendaraan roda dua di dalam negeri telah membuat harga sepeda motor yang diekspor dari Indonesia cukup kompetitif.

 “Jadi, ada tiga faktor penyebab pertumbuhan ekspor sepeda motor. Menambah area ekspor, perkembangan ekonomi masing-masing negara tujuan, dan pelemahan rupiah,” kata Sigit kepada Bisnis, Senin (11/6/2018).

Dia menjelaskan, tujuan pengapalan kendaraan roda dua dari Indonesia adalah negara-negara di wilayah Asean, Eropa, hingga Amerika Latin.

Indonesia saat ini merupakan pengguna kendaraan roda dua terbesar ketiga setelah China yang menempati posisi pertama, dan India di posisi kedua. Adapun posisi keempat diduduki oleh Brasil.

Volume sepeda motor di China dan India yang lebih besar dibandingkan dengan Indonesia membuat Indonesia sulit melakukan pengapalan kendaraan roda dua ke negara tersebut. “Persaingannya kompetitif karena kan volume mereka besar sekali,” katanya.

Asosiasi berharap komposisi kendaraan yang diekspor mencapai lebih dari 10% dibandingkan dengan kendaraan roda dua di pasar domestik pada pengujung tahun ini.

Dalam data AISI, sepeda motor merek Yamaha masih menjadi kontributor ekspor yang terbesar dibandingkan merek-merek lainnya dalam daftar pengapalan asosiasi, yakni sebesar 55,42% dari total ekspor.

Di posisi kedua, kontributor terbesar adalah kendaraan roda dua dengan merek Honda yang memiliki kontribusi ekspor sebanyak 28,67%, kemudian Suzuki 7,76%, TVS 6,21%, dan Kawasaki 1,95%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yudi Supriyanto
Editor : Ratna Ariyanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper