Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASAR MOBIL BEKAS: Pembeli Pertama Xpander Mulai Cari Untung

Aksi cari untung mulai dilakukan oleh pemilik mobil kecil serbaguna Mitsubishi Xpander dengan masuk pasar mobil bekas. Sementara itu, Mitsubishi Motors menaikkan target penjualan kendaraan penumpang dari semula 91.000 unit menjadi 103.000 unit.
Model berada di dekat mobil Mitsubishi Expander saat diperkenalkan di Jakarta, Senin (24/72017). PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) membandrol Next Generation MPV tersebut dengan rentang harga Rp 189-246 juta
Model berada di dekat mobil Mitsubishi Expander saat diperkenalkan di Jakarta, Senin (24/72017). PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) membandrol Next Generation MPV tersebut dengan rentang harga Rp 189-246 juta

Bisnis.com, JAKARTA – Aksi cari untung mulai dilakukan oleh pemilik mobil kecil serbaguna Mitsubishi Xpander dengan masuk pasar mobil bekas. Para penjual Mitsubishi Xpander itu berharap dari ketidaksabaran pembeli yang harus menunggu antrean yang berjumlah ribuan.

Manager Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih mengatakan ada dua alasan mobil baru sudah beredar di pasar mobil tangan kedua. Pertama, adalah mencari selisih keuntungan. Kedua, hanya ingin mencoba kemudian bosan.

“Mobil baru itu setelah 3 bulan diluncurkan sudah ada di pasar mobil bekas biasanya,” katanya, Selasa (6/3/2018).

Berdasarkan pantauan Bisnis pada situs iklan baris OLX, Xpander juga sudah mejeng dengan status baru maupun bekas. Beberapa penjual memasang harga bekas sedikit lebih tinggi dibandingkan yang baru.

Sebagai contoh, Mitsubishi Xpander Ultimate Grey di OLX dipasang dengan harga Rp253 juta. Mengutip OLX, Selasa (6/3), iklan ini diunggah pada 23 Februari dengan ID iklan 462453227 dengan domisi pengiklan di Depok, Jawa Barat.

Sementara itu harga on the road resmi Xpander dalam situs resmi Mitsubishi Indonesia adalah Rp250,4 juta.

PT Mitsbushi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) tengah berkerja keras memenuhi permintaan pasar Xpander. Perusahaan sempat menunda rencana ekspor karena pemesanan domestik di luar ekspektasi.

Head of Sales & Marketing Group MMKSI Imam Choeru Cahya mengatakan bahwa per Februari 2018, surat pemesanan kendaraan (SPK) Xpander mencapai lebih dari 55.000 unit. Sekitar 50% di antaranya sudah berhasil diantar ke konsumen.

Dengan demikian, melihat kapasitas produksi pabrik Mitsubishi saat ini, perusahaan butuh 3—4 bulan untuk menyelesaikan pesanan yang masuk hingga bulan kedua tahun ini. 

Di Solo, Imam menyatakan MMKSI menaikkan target penjualan kendaraan penumpang dari semula 91.000 unit menjadi 103.000 unit pada tahun fiskal 2017 yang berakhir Maret 2018.

Choeru Cahya mengatakan penaikan target itu ditopang oleh animo peminat produk Xpander yang sangat tinggi sejak diluncurkan Agustus 2017. Bahkan, tercatat lebih dari 55.000 pemesanan kendaraan Xpander hingga Februari 2018. Dari jumlah itu, lebih dari 27.000 unit yang terkirim kepada pembeli hingga saat ini.

“Penjualan [wholesales] Xpander mencapai 7.400 unit lebih pada Februari lalu,” ujarnya di sela-sela Xpander Media Touring di Solo, Minggu malam (4/3).

Menurutnya, penjualan dan pemesanan Xpander di luar ekspektasi MMKSI. Selain berimbas kepada target penjualan, MMKSI juga menargetkan pangsa pasar (market share) produk kendaraan penumpang meningkat.

Jika sebelumnya ditargetkan sebesar 20%, maka saat ini pangsa pasar kendaraan penumpang Mitsubishi ditargetkan menjadi 27%. “Januari lalu market share sudah 22%. Dengan produksi yang ditingkatkan [untuk Xpander], bahkan beberapa daerah sudah mencapai market share 30%. Kalau bisa sampai 27%, karena kesempatan pasarnya semakin luas,” kata Imam.

Dia menambahkan konsumen terpaksa diminta untuk bersabar karena inden produk Xpander sekitar 3—4 bulan.

Untuk mempersingkat waktu pemesanan kendaraan, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) sebagai fasilitas produksi Xpander juga meningkatkan kapasitas produksi secara bertahap hingga 10.000 unit per bulan dalam memenuhi permintaan di pasar domestik sekaligus ekspor.

“Ini tentunya kontribusi dari Xpander dan hasil negosiasi dengan pihak prinsipal, supaya kami bisa cepat suplai ke masyarakat dengan menunda ekspor ke Filipina. Kami cukup optimistis target baru bisa tercapai,” kata Imam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper