Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Bisnis Otomotif Astra Grup Turun 3%

Laba bersih divisi otomotif PT.Astra International Tbk (ASII) pada tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 3% dari Rp9,2 Triliun pada 2016 menjadi Rp8,9 triliun di tahun lalu.
Gedung Astra International./Istimewa
Gedung Astra International./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Laba bersih divisi otomotif PT Astra International Tbk (ASII) pada 2017 menurun 3% dari capaian tahun sebelumnya Rp9,2 triliun menjadi Rp8,9 triliun.

Kenaikan laba bersih pada bisnis komponen, ternyata tidak dapat menolong lantaran tidak dapat mengimbangi penurunan penjualan mobil dan tekanan diskon yang muncul dari meningkatnya persaingan di pasar. Adapun untuk segmen kendaraan roda dua (motor), kinerjanya relatif stabil.

Presiden Direktur PT Astra International Tbk. Prijono Sugiarto mengemukakan penjualan mobil secara nasional sedikit berubah menjadi 1,1 juta unit. Penjualan mobil Astra menurun 2% menjadi 579.000 unit, dengan pangsa pasar menyusut dari 55% menjadi 54%.

"Di sepanjang 2017, Grup Astra telah meluncurkan 11 model baru dan 11 model revamped," katanya dalam rilis yang diterima Bisnis, Selasa (27/2/2018).

Dia menjelaskan PT Astra Otoparts Tbk, bisnis komponen grup, membukukan kenaikan laba bersih 32% menjadi Rp551 miliar yang didorong oleh kenaikan pendapatan berkat penguatan kinerja replacement market dan penjualan ekspor, serta meningkatnya kontribusi laba bersih perusahaan patungan dan entitas asosiasi.

Di segmen roda dua, penjualan PT Astra Honda Motor (AHM) bertahan pada 4,4 juta unit, sehingga pangsa pasarnya meningkat dari 74% menjadi 75%. Secara nasional, penjualan sepeda motor turun 1% menjadi 5,9 juta unit. "Grup telah meluncurkan delapan model baru dan 18 model revamped sepanjang 2017," tuturnya.

Laba Bersih Bisnis Otomotif Astra Grup Turun 3%

Di sektor otomotif, Astra memiliki beberapa perusahaan otomotif yakni PT Toyota Astra Motor (mobil Toyota dan Lexus), PT Astra Daihatsu Motor (mobil Daihatsu), PT Isuzu Astra Motor Indonesia (mobil Isuzu), PT Tjahja Sakti Motor (BMW dan Peugeot), PT Astra Nissan Diesel Indonesia (truk diesel Nissan), UD Trucks, PT Astra Honda Motor (sepeda motor Honda).

Kemudian, PT Toyota Auto2000 (diler mobil Toyota), PT Astra Otoparts Tbk (industri pembuat komponen/sukucadang), PT Tunas Mobilindo Perkasa (Daihatsu), PT Serasi Autoraya (TRAC), dan PT Serasi Mitra Mobil (Mobil88).

Secara keseluruhan, pendapatan bersih konsolidasian grup meningkat 14% menjadi Rp206,1 triliun dibandingkan dengan capaian pada 2016, dengan pendapatan yang lebih tinggi diraih sebagian besar segmen bisnis.

Laba bersih konsolidasian grup meningkat 25% menjadi Rp18,9 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.

Laba bersih yang diatribusikan kepada  Astra International per 31 Desember

Sektor

2017 (Rp miliar)

2016 (Rp miliar)

Perubahan (%)

Otomotif 

8.868 

9.166 

(3)

Jasa Keuangan 

3.752 

789 

376

Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi dan Energi 

4.469 

3.032 

47

Agribisnis 

1.602 

1.599 

0

Infrastruktur dan Logistik 

(231)  

263 

(188) 

Teknologi Informasi 

198 

196 

1

Properti 

223 

111 

101

Laba bersih yang diatribusikan 

18.881 

15.156 

25

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yusran Yunus
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper