Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Tertarik Bikin Pengisian Listrik Umum

Bukan hanya PT PLN (Persero) yang melihat peluang tren kendaraan listrik. PT Pertamina (Persero) juga mengungkapkan hal serupa. Perusahaan energi milik negara ini menyatakan ketertarikan untuk membangun stasiun penyedia listrik umum (SPLU) untuk pengisian ulang mobil listrik.
Model memperagakan cara pengisian bahan bakar listrik ke mobil BMW I3 melalui Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) dalam acara LIKE (Learning, Inovation, Knowledge Exibition) PLN di Jakarta, Selasa (17/10)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Model memperagakan cara pengisian bahan bakar listrik ke mobil BMW I3 melalui Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) dalam acara LIKE (Learning, Inovation, Knowledge Exibition) PLN di Jakarta, Selasa (17/10)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, SINGAPURA – Bukan hanya PT PLN (Persero) yang melihat peluang tren kendaraan listrik. PT Pertamina (Persero) juga mengungkapkan hal serupa. Perusahaan energi milik negara ini menyatakan ketertarikan untuk membangun stasiun penyedia listrik umum (SPLU) untuk pengisian ulang mobil listrik.

Hal ini diungkapkan oleh Senior Vice President Research & Technology Center Pertamina Herutama Trikoranto di sela acara Nissan Futures, Singapura, Selasa (6/2/2018). Dia mengatakan bahwa penggunaan energi fosil untuk sektor transportasi akan hilang pada masa depan.

Negara lain di kawasan Asia Tenggara sudah melakukan hal serupa. Thailand menyediakan pengisian ulang mobil listrik di SPBU. “Kami punya SPBU banyak. Beberapa di antaranya bisa saja menyediakan layanan untuk pengisan [mobil listrik],” katanya.

Bisa jadi hal tersebut dilakukan dengan kerja sama dengan PLN. Namun, Pertamina juga memiliki rencana untuk memproduksi listrik sendiri. Perusahaan energi milik negara ini berkeinginan untuk menghasilkan listrik dari energi ramah lingkungan seperti matahari, angin, dan gas.

Adapun kendaraan listrik memang menjadi tren dunia saat ini. Beberapa negara memiliki strategi masing-masing untuk mengarah ke sana, termasuk di antaranya menghentikan produksi kendaraan berbahan bakar minyak.

Di Indonesia, pemerintah menargetkan mobil listrik mengisi 20% populasi kendaraan baru pada 2025. Di sisi lain, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan menginginkan seluruh kendaraan sudah menggunakan teknologi listrik pada 2040.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper