Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BMW Tumbuh 11,73% di Indonesia Sepanjang 2017

Sepanjang tahun lalu, BMW mencetak pertumbuhan sebesar 11,73% di Indonesia. Merek otomotif asal Jerman ini membukukan penjualan pabrik ke diler atau wholesales sebanyak 2.880 unit.
Vice President Corporate Communication BMW Group Indonesia Jodie O'tania (tengah), bersama Head of Sales Channel Development Irhan Farhan (kanan), dan Chief Operating Officer PT Tunas Mobilindo Parama BMW Purwoko Arbutomo, mengamati kendaraan BMW i8, di Jakarta, Selasa (12/12)./JIBI-Endang Muchtar
Vice President Corporate Communication BMW Group Indonesia Jodie O'tania (tengah), bersama Head of Sales Channel Development Irhan Farhan (kanan), dan Chief Operating Officer PT Tunas Mobilindo Parama BMW Purwoko Arbutomo, mengamati kendaraan BMW i8, di Jakarta, Selasa (12/12)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Sepanjang tahun lalu, BMW mencetak pertumbuhan sebesar 11,73% di Indonesia. Merek otomotif asal Jerman ini membukukan penjualan pabrik ke diler atau wholesales sebanyak 2.880 unit.

Berdasarkan data Gabungan Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), yang dikutip Bisnis pada Rabu (17/1/2018), BMW Seri 3 masih menjadi tulang punggung perusahaan. Varian model ini menyumbang 32,57% atau 912 unit sepanjang tahun lalu. Disusul oleh X1 sDrive 18i dengan 868 unit (31%), Seri 5 359 unit (12,82%), dan X5 xDrive 30i 4x4 288 unit (10,29%).

Kendati sedan masih menjadi tulang punggung penjualan, kontribusinya terhadap perusahaan mulai menurun dibandingkan dengan 2016. Pada tahun lalu, sedan menyumbang 54,54% atau turun dari posisi setahun sebelumnya yang sebesar 57,66%.

Sementara itu, total SUV BMW naik dari 42,34%, menjadi 45,46%. BMW Group Indonesia mengatakan hal ini dinilai karena konsumen merek premium mulai melirik SUV.

Adapun pertumbuhan BMW tahun lalu jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan otomotif domestik. Sepanjang tahun lalu, pasar kendaraan bermotor roda empat dan lebih hanya naik tipis, 1,56% menjadi 1,07 juta unit.

Ceruk pasar merek premium dinilai masih sangat kecil. Dengan demikian, segmen ini dipandang memiliki potensi tumbuh signifikan dibandingkan para penguasa pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper