Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

VW Recall 4,86 Juta Mobil di China

Volkswagen (VW) melalui perusahaan patungan di China yakni FAW-VW dan SAIC VW akan menarik sebanyak 4,86 juta unit kendaraan di negara tersebut karena adanya kerusakan pada kantong udara produksi Takata Corp.
Volkswagen/telegraph.co.uk
Volkswagen/telegraph.co.uk

Bisnis.com, BEIJING - Volkswagen (VW) melalui perusahaan patungan di China yakni FAW-VW dan SAIC VW akan menarik sebanyak 4,86 juta unit kendaraan di negara tersebut karena adanya kerusakan pada kantong udara produksi Takata Corp.

Recall tersebut dulakukan setelah pengawas transportasi di China meminta kepada sejumlah produsen mobil untuk menarik mobil dari peredaran. Peristiwa ini cukup memukul VW yang menjadi salah satu pemain utama di China.

Dikutip dari Reuters, Kamis (14/9/2017), secara total jumlah kendaraan yang terdampak kantung udara Takata mencapai 20 juta unit di negara tersebut, yang dikaitkan dengan 16 kematian dan 180 kasus cedera di seluruh dunia.

Kerusakan pada kantong udara berpotensi menimbulkan ledakan dan mengeluarkan serpihan yang bisa membahayakan pengemudi dan pengendara.

"Bertindak atas saran dari otoritas China, kami membuat keputusan recall ini," tulis pernyataan remsi perusahaan yang dikirimkan via email kepada Reuters.

VW mengatakan hingga saat ini belum menerima laporan terkait adanya kasus kecelakaan atau luka yang disebabkan oleh kerusakan kantong udara itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Tegar Arief
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper